Selasa, 27 Agustus 2024

Sikap Jiwa Pada Teks

 

Sikap Jiwa Pada Teks

Oleh  M. Anis Matta

Sikap Jiwa Pada Teks


(Hal-80) Teks memang sudah dimudahkan. Para pewaris nabi juga suda menjelaskan dan menafsirkannya. Para pembaharu dibangkitkan dari waktu ke waktu untuk memperbaharui memori, pemahaman dan juga komitmen. Tapi persoalan kita dengan teks tidak selesai hanya dengan itu semua.

Proses pembelajaran melalui teks bukan merupakan rangkaian perburuan pada makna-makna yang rumit. Seperti misalnya para arkeolog ketika mereka menerjemahkan sebuah naskah kuno. Atau seperti pergumulan para filosof untuk menemukan makna dari sebuah rangkaian kata yang gelap. Ini bukan sekedar pergumulan intelektual.

Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan

 

Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan 

Oleh  M. Lili Nur Aulia

Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan
Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan 


(Hal-76) Telitilah, pikirkanlah tentang orang-orang hebat itu. Yang mengukir hidupnya dengan tinta yang selalu nyata dalam lembar-lembar sejarah. Telitilah sekali lagi dari sisi yang berbeda....

Saudaraku,

Kepandaian, keulungan, kehebatan, keluarbiasaan seseorang, bagaimanapun tetaplah ia manusia. Kita mungkin terpana dengan kehebatannya yang jarang dimiliki orang lain. Kita mungkin juga terkagum-kagum dengan kebiasaannya yang tidak banyak dipunyai orang selainnya. Tapi, bagaimanapun ia tetaplah manusia.

Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar ?

 

Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar ? 

Oleh  Haryo Setyoko

“I have an affection for great city. I feel safe in the neighborhood of man, and enjoy the sweet security of streets.”

(Hendry Wadsworth Longfellow, (1807-1882),

Pendidik dan Penulis puisi di Amerika Serikat)

Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar
Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar


(Hal-70) Hidup nyaman di kota besar tentu menjadi impian semua orang. Di kota besar, banyak orang membayangkan akan mendapatkan kehidupan yang makmur, gampang mencari uang, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang maju, dan kesenangan-kesenangan lainnya. Memang masuk akal, karena kota-kota besar biasanya merupakan pusat kegiatan ekonomi, di mana di dalamnya terdapat putaran uang dalam jumlah yang sangat besar. Namun demikian, bukan hanya masalah kesenangan semata. Kota besar juga penuh dengan persoalan sosial, mulai dari kesenjangan ekonomi, tingginya angka kriminalitas, mere (Hal-71) bak kawasan kumuh, polusi udara, buruknya sarana dan prasarana transportasi, dan berbagai masalah lainnya.

Meski begitu, ibarat gula, kota besar tetap mampu menarik “semut-semut” dar desa atau daerah migran lainnya untuk memperebutkannya. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, perkembangan penduduk di kota-kota besar di Indonesia akan meningkat dua kali lipat pada 2025 nanti.