Minggu, 25 Agustus 2024

6 Jam di Jalur Gaza, Sejenak Menyapa Penghuni Penjara Terbesar di Dunia

 

6 Jam di Jalur Gaza, Sejenak Menyapa Penghuni Penjara Terbesar di Dunia 

Oleh Dra Yoyoh Yusroh

(Anggota Komisi VIII DPR RI)

6 Jam di Jalur Gaza, Sejenak Menyapa Penghuni Penjara Terbesar di Dunia
6 Jam di Jalur Gaza, Sejenak Menyapa Penghuni Penjara Terbesar di Dunia 


(Hal-48) Saat pertama kali mendengar bahwa komisi I DPR akan berangkat menuju Gaza, Palestina, saya langsung mengajukan diri untuk ikut. Yang berangkat saat itu ada 20 orang, termasuk ketua DPR. Marzuki Alie, dan DR Hidayat Nur Wahid. Waktu itu hanya komisi I saja yang rencana akan berangkat, tapi kemudian saya mengajukan diri untuk ikut berangkat ke (Hal-49) sana. Meskipun saya bukan dari komisi I, akan sangat relevan kalau saya ikut karena saya berada di komisi VIII yang mengurusi anak, perempuan dan pengungsi. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa ikut. Rombongan tersebut akan menyerahkan bantuan sejumlah $20 juta untuk mendirikan rumah sakit di Gaza.

Terus terang, ada sedikit rasa takut, karena sebelumnya ada kejadian kapal Mavi Marmara yang diserang Israel waktu mau membawa bantuan ke Gaza. Beberapa relawan harus kehilangan nyawa. Saya sudah memperhitungkan segala sesuatunya, termasuk jika harus kehilangan nyawa. Karenanya, saya sudah minta izin kepada suami dan anak-anak. Jika terjadi sesuatu pada saya, Insya Allah mereka akan merelakannya. Saya pikir jika gugur syahid di sana, semoga bisa merahmati 70 anggota keluarga.

Mujahid Badui Penakluk Imperium

 

Mujahid Badui Penakluk Imperium

Oleh M Anis Matta

Mujahid Badui Penakluk Imperium
Mujahid Badui Penakluk Imperium


Apa penjelasannya, bahwa 3000 mujahid dari badui-badui gurun jazirah Arab, berani melawan 200,000 pasukan Romawi dalam perang Mu’tah?  Mereka tidak menang, memang, dalam pertempuran yang berlangsung tahun kedelapan hijriah itu. Tiga panglima mereka gugur sebagai syuhada; Zaid Bin Haritsah, Ja’far Bin Abi Thalib, Abdullah Bin Rawahah. Ketika Khalid mengambil alih kepemimpinan, yang ia lakukan adalah mundur teratur untuk menyelamatkan nyawa mujahidin yang tersisa.

Sementara anak-anak melempari mereka dengan batu saat kembali ke Madinah, karena dianggap melarikan diri, Rasulullah justru menggelari Khalid sebagai Saefullah Al Maslul. Pedang Allah yang terhunus. Menyelamatkan nyawa pasukan adalah keputusan bijak seorang pemberani. Berhasil mundur dari kejaran pasukan sebesar itu adalah keahlian tempur seorang jenius perang. Tapi berani melawan pasukan sebesar itu adalah pesan penting bagi Romawi; pertempuran sudah kita mulai, dan kami akan kembali.

Zukerberg

 

Zukerberg 

Oleh Hepi Andi Bastoni

Zukerberg
Zukerberg 

Ditolak gadis idamannya, pemuda itu melakukan aksi sakit hati. Ia membuat situs dengan nama facemash.com  alias si wajah perkedel. Untuk mendapatkan foto teman-temanya, khususnya yang wanita, ia nekat menerobos sistem komputer kampus. Hasil perburuannya ia unggah ke situs barunya. Lalu, ia memasang sistem yang membuat setiap pengunjung  facemash.com dapat memberi peringkat pada setiap gadis.

Akibat perbuatannya, pemuda ini dihukum pihak kampus. Tapi usahanya tidak sia-sia. Popularitas facemash.com langsung melonjak. Hanya dalam waktu tiga minggu, jumlah mahasiswa yang mendaftar mencapai 4.000 orang. Anda tentu sudah menduga, inilah cikal bakal dari facebook.com yang kini anggotanya mencapai ratusan juta orang.