![]() |
Menatap Masa Depan Dakwah Setelah Pemilu |
(Hal 15) Pemilihan Umum telah berlalu dengan segala
kenangan manis dan pahit, getir dan indahnya. Tinggal catatan amal dan jihad
tersimpan setara dengan ikhlas dan takwa yang menjiwainya. Setiap kita
seharusnya mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan dan Ikhlas menerima
perolehan suara seutuhnya. Tidak ada kamus kalah dalam perjuangan dakwah Islamiyah.
Karena pada hakikatnya dakwah ini milik Allah, dan bagi Allah tak ada kata
kalah. Firman Allah:
”Dan Allah unggul dalam urusan-Nya, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”
(QS Yusuf: 21)
Keterkejutan, kesedihan dan kegembiraan adalah bagian dari fitrah manusia
yang erat kaitannya dengan hasil kerja
dan jerih lelahnya. Adalah normal bila ada di antara para aktivis dakwah merasa
terpukul dengan hasil pemilu tahun ini. Ini lahir dari rasa cinta yang sangat
mendalam kepad dakwah dan kecemasan yang besar akan munculnya kekuatan yang
akan menghadang dakwah. Namun semua ini jangan sampai melahirkan kekecewaan dan putus asa.
Baca Juga: LuruskanNiat Rapatkan Barisan
”Tiadalah suatu musibah menimpa di bumi ini atau
pada diri kamu kecuali sudah tertulis di dalam kitab (lauh mahfudz) sebelum
kami memunculkannya. Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.
(Kami jelaskan demikian itu) agar kamu jangan berduka cita atas yang luput
darimu dan tidak terlalu bergembira atas apa yang Allah berikan. Sesungguhnya
Allah tidak suka setiap orang yang sombong lagi membaggakan diri.”
(QS Al Hadid: 22-23)
Kekalahan perolehan suara itu adalah bagian dari sunnah tadawul atau
siklus perjuangan yang tak asing bagi para da’i. Terimalah dengan kebesaran
jiwa dan kelapangan hati.
”Jika kamu mendapat luka sesungguhnya kaum
(kafir) itu pun mendapat luka yang serupa dan masa (kejayaan dan kekalahan) itu
kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapatkan pelajaran). Dan
sungguh Allah mengetahui orang-orang yang beriman dan supaya sebagian kamu
dijadikannya sebagai syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang
dzalim.”
(QS Ali Imran: 14)
Jangan anggap ini kekalahan atau kegagalan perjuangan. Anggapan ini
didasarkan pada:
Kenyataan bahwa kita telah bekerja dengan sungguh-sungguh. Kita telah
menjadi teladan dalam kekuatan azzam (tekad), keikhlasan beramal,
kejernihan hati dan kemuliaan akhlak. Yang disaksikan dan diakui oleh semua
pihak. Ini adalah kemenangan kualitatif sebelum kuantitatif.
Kenyataannya, masyarakat telah menemukan rumusan
yang benar dalam kata dan fakta tentang adab dalam berkampanye, profesionalisme
(Ihsan) dalam bekerja, ketulusan dalam berukhuwah, dan kedewasaan dalam
bergaul. Setiap orang berbicara tentang keteladanan, hampir tak pernah
melewatkan perbincangan seputar partai dakwah ini. Ini kemenangan lain sebelum
kemenangan dalam kepemimpinan.
Baca Juga: SudahMembuka Lembar Keberapa?
Kenyataannya kita tidak mendustai masyarakat dengan
janji-janji kosong, tidak melanggar etika kampanye dan pemilu dengan money
politik, intimidasi, provokasi, manipulasi suara dan segala hal tercela
lainnya. Dan inipun, kemenangan hakiki dalam marhaliyah dan tadarruj (periodisasi
dan pentahapannya).
Karena kita tidak berdusta, maka kita menang. Karena
kita tidak mensosialisasikan partai dengan cara maksiat dan murahan. Maka kita
adalah pemenang.
Setiap kita hendaknya melakukan muhasabah dan
instropeksi diri dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah, seraya memohon
ampunan-Nya atas pelanggaran dan kelalaian. Bagi mereka yang belum optimal atau
lalai dalam keterlibatannya dalam pemenangan pemilu adalah pantas baginya untuk
bersedih dan menyesali kesalahannya tersebut kemudian bekerja keras di
hari-hari mendatang. Lima tahun ke depan adalah hari-hari yang cukup panjang
bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh.
Selamat berjuang, selamat menyongsong kemenangan. Hasbunallah wani’mal wakil,
ni’mal maula wani’man nasir. Allahu Akbar walillahil hamd.
Disarikan dari: Seruan DPP Partai Keadilan. No: D-01/DPP-PK/SEVI/99
Baca Juga: Allah, Mudahkan Aku Mendapatkan Teman yangShalih
Majalah Tarbawi, Edisi 002 Th.I, Rabiul Akhir 1420, 20 Juli 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar