Senin, 21 April 2025

Menatap Masa Depan Dakwah Setelah Pemilu

 

Menatap Masa Depan Dakwah Setelah Pemilu
Menatap Masa Depan Dakwah Setelah Pemilu

(Hal 15) Pemilihan Umum telah berlalu dengan segala kenangan manis dan pahit, getir dan indahnya. Tinggal catatan amal dan jihad tersimpan setara dengan ikhlas dan takwa yang menjiwainya. Setiap kita seharusnya mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan dan Ikhlas menerima perolehan suara seutuhnya. Tidak ada kamus kalah dalam perjuangan dakwah Islamiyah. Karena pada hakikatnya dakwah ini milik Allah, dan bagi Allah tak ada kata kalah. Firman Allah:

”Dan Allah unggul dalam urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”

(QS Yusuf: 21)

Keterkejutan, kesedihan dan kegembiraan adalah bagian dari fitrah manusia yang erat kaitannya dengan  hasil kerja dan jerih lelahnya. Adalah normal bila ada di antara para aktivis dakwah merasa terpukul dengan hasil pemilu tahun ini. Ini lahir dari rasa cinta yang sangat mendalam kepad dakwah dan kecemasan yang besar akan munculnya kekuatan yang akan menghadang dakwah. Namun semua ini jangan sampai melahirkan  kekecewaan dan putus asa.

Baca Juga: LuruskanNiat Rapatkan Barisan

”Tiadalah suatu musibah menimpa di bumi ini atau pada diri kamu kecuali sudah tertulis di dalam kitab (lauh mahfudz) sebelum kami memunculkannya. Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah. (Kami jelaskan demikian itu) agar kamu jangan berduka cita atas yang luput darimu dan tidak terlalu bergembira atas apa yang Allah berikan. Sesungguhnya Allah tidak suka setiap orang yang sombong lagi membaggakan diri.”

(QS Al Hadid: 22-23)

Kekalahan perolehan suara itu adalah bagian dari sunnah tadawul atau siklus perjuangan yang tak asing bagi para da’i. Terimalah dengan kebesaran jiwa dan kelapangan hati.

”Jika kamu mendapat luka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun mendapat luka yang serupa dan masa (kejayaan dan kekalahan) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapatkan pelajaran). Dan sungguh Allah mengetahui orang-orang yang beriman dan supaya sebagian kamu dijadikannya sebagai syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim.”

(QS Ali Imran: 14)

Jangan anggap ini kekalahan atau kegagalan perjuangan. Anggapan ini didasarkan pada:

Kenyataan bahwa kita telah bekerja dengan sungguh-sungguh. Kita telah menjadi teladan dalam kekuatan azzam (tekad), keikhlasan beramal, kejernihan hati dan kemuliaan akhlak. Yang disaksikan dan diakui oleh semua pihak. Ini adalah kemenangan kualitatif sebelum kuantitatif.

Kenyataannya, masyarakat telah menemukan rumusan yang benar dalam kata dan fakta tentang adab dalam berkampanye, profesionalisme (Ihsan) dalam bekerja, ketulusan dalam berukhuwah, dan kedewasaan dalam bergaul. Setiap orang berbicara tentang keteladanan, hampir tak pernah melewatkan perbincangan seputar partai dakwah ini. Ini kemenangan lain sebelum kemenangan dalam kepemimpinan.

Baca Juga: SudahMembuka Lembar Keberapa?

Kenyataannya kita tidak mendustai masyarakat dengan janji-janji kosong, tidak melanggar etika kampanye dan pemilu dengan money politik, intimidasi, provokasi, manipulasi suara dan segala hal tercela lainnya. Dan inipun, kemenangan hakiki dalam marhaliyah dan tadarruj (periodisasi dan pentahapannya).

Karena kita tidak berdusta, maka kita menang. Karena kita tidak mensosialisasikan partai dengan cara maksiat dan murahan. Maka kita adalah pemenang.

Setiap kita hendaknya melakukan muhasabah dan instropeksi diri dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah, seraya memohon ampunan-Nya atas pelanggaran dan kelalaian. Bagi mereka yang belum optimal atau lalai dalam keterlibatannya dalam pemenangan pemilu adalah pantas baginya untuk bersedih dan menyesali kesalahannya tersebut kemudian bekerja keras di hari-hari mendatang. Lima tahun ke depan adalah hari-hari yang cukup panjang bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh.

Selamat berjuang, selamat menyongsong kemenangan. Hasbunallah wani’mal wakil, ni’mal maula wani’man nasir. Allahu Akbar walillahil hamd.

Disarikan dari: Seruan DPP Partai Keadilan. No: D-01/DPP-PK/SEVI/99

Baca Juga:  Allah, Mudahkan Aku Mendapatkan Teman yangShalih


Majalah Tarbawi, Edisi 002 Th.I,  Rabiul Akhir 1420, 20 Juli 1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar