Transkrip Video "Review Buku Life Begins at 40: Hidup Baru Setelah usia 40 Tahun Bagian Pertama, Pengenalan Buku dan Bab Mukaddimah"
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil alamin, Allahumma shalli 'ala Muhammad wa
'ala ali Muhammad.
Baik, Teman-teman, rekan-rekan, dan sahabat-sahabat
sekalian, seperti yang saya janjikan pada video pertama saya, buku yang pertama
kali akan saya ulas adalah buku yang berjudul Life Begins at 40: Hidup Baru
Setelah Usia 40 Tahun, buah karya dari Dr. Muhammad Musad Syarif.
Sebelum saya melanjutkan, ada beberapa hal yang mungkin perlu saya jelaskan, yaitu video ini adalah raw video. Walaupun begitu, saya membuatnya dengan dua aplikasi. Yang pertama untuk perekaman adalah Bandicam yang unregistered, yang cuma bisa merekam sampai 10 menit maksimal. Tetapi, tidak masalah, nanti videonya kita maksimalkan saja 10 menit karena saya termasuk orang yang kurang bagus dalam mengedit. Jadi, saya memakai apa adanya saja. Dan untuk mind mapping-nya, saya memakai XMind untuk mind mapping-nya.
Baik, Teman-teman, rekan-rekan, dan sahabat sekalian, cover
bukunya seperti ini. Untuk informasi umum dari buku ini mengenai judul,
penulis, dan penerbitnya adalah Gema Insani. Cetakan pertamanya adalah tahun
2009. Sudah ada e-book-nya pada tahun 2023; nanti tinggal dicek saja
kalau yang mau e-book. Kebetulan, saya tidak punya e-book-nya.
Halamannya ada 120 halaman untuk edisi cetak dan 104 halaman untuk edisi hook.
Sebenarnya bukunya kecil. Buku saya 124 halaman, itu kategori kecil. Kategori
nonfiksi, buku ini lebih kepada pengembangan diri, gaya hidup Islami, dan
motivasi spiritual. Buku ini cocok untuk yang paruh baya menjelang usia 40
tahun, dan yang sudah berusia 40 tahun, atau usia 35 tahun ke atas. Premis
utama atau tujuan penulis adalah menjelaskan kembali pemahaman kepada kita
bahwa memasuki usia 40 tahun adalah fase kematangan pemikiran dan jiwa,
sehingga kita dapat meningkatkan kualitas hidup agar lebih bermakna, produktif,
dan diberkahi.
Baik, Teman-teman, rekan-rekan, dan sahabat semua, ini mind
mapping yang saya buat dengan XMind. Sebenarnya, di dalam buku ini ada 8
atau 9 bab. Saya memberanikan diri untuk menggabungkan tiga bab menjadi satu,
yaitu masalah uban. Bagian ini belum selesai saya buat, mudah-mudahan nanti
bisa diselesaikan.
Yang pertama adalah mukadimah. Mukadimah ini menjelaskan
mengenai tujuan umum dan penjelasan umum dari apa yang diinginkan penulis untuk
menulis buku ini. Lalu, pendahuluan, yang akan berisi bagaimana tema-tema itu
disusun dan penjelasan-penjelasan yang lebih mendetail dari buku ini. Kemudian,
ada pembahasan mengenai ukuran masa muda menurut Islam. Dan usia di atas 40
tahun identik dengan uban. Maka, seperti yang sudah disebutkan, kita akan
membahas apa itu uban, tanda uban, mengubah uban, dan kata-kata mutiara seputar
uban. Lalu, ada juga yang kelima, yaitu apa yang harus dilakukan oleh kita-kita
yang sudah berusia 40 tahun. Dan yang keenam adalah pembaharuan-pembaharuan apa
saja yang harus dilakukan oleh orang-orang yang sudah berusia 40 tahun.
Baik, rekan-rekan dan teman-teman sekalian. Kita masuk ke
bagian yang pertama. Di bagian mukadimah ini, penulis membuka dengan ayat suci
Al-Qur'an, Surah Ar-Rum ayat 54: A'udzu billahiminasy syaitonir rajiim.
Bismillahirrahmanirrahim. "Allahulladzii khalaqakum min dho'fin tsumma
ja'ala min ba'di dho'fin quwwatan tsumma ja'ala min ba'di quwwatin dho'fan wa
syaibatan. Yakhluqu maa yasyaa' wahuwal 'aliimul qodiir." (Ar-Rum:
54). Terjemahannya: "Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian
Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa."
Jadi, dua hal pokok utama yang dibahas dalam bagian
mukadimah ini adalah bahwa usia 40 tahun bagi sebagian besar manusia adalah
masa terpenting dalam kehidupannya. Pemahaman ini seringkali negatif bagi
manusia. Oleh karena itulah, penulis menginginkan buku ini menjadi solusi atas
berbagai problem kesalahpahaman manusia terkait hal tersebut.
Apa saja kesalahpahaman itu? Yang pertama, ada yang
merasa bahwa ini adalah penghujung usia, tidak ada lagi waktu. Sudah lemah
semuanya, kesehatan sudah menurun. Di lapangan pekerjaan, peluang untuk usia 40
tahun ke atas juga sudah sangat berkurang, sehingga mengakibatkan kehilangan
gairah dan semangat hidup. Karena hilangnya gairah dan semangat hidup ini,
nantinya akan menimbulkan penyakit jiwa dalam diri manusia. Beliau menyampaikan
setidaknya ada empat penyakit jiwa yang lazim atau umum dialami oleh mereka
yang berusia 40 tahun ke atas: pertama, frustrasi (sudah banyak kegelisahan
dalam hidup); kedua, pesimis (kurang bergairah dalam pekerjaan dan
aktivitasnya); lalu ujung-ujungnya mereka akan uzlah, yaitu mengasingkan
diri dari kehidupan yang nyata.
Buku ini, kata penulis, Dr. Muhammad Musad Syarif,
menyatakan bahwa berdasarkan literatur Islam, beliau mengambil kesimpulan bahwa
masa 40 tahun ke atas atau usia 40 tahun ke atas adalah masa yang paling
efektif atau golden age, yaitu masa kedewasaan dan kematangan kita dalam
menjalani hidup. Maka, yang harus kita lakukan adalah membuat atau menata
kembali langkah-langkah konkret yang dapat memperbarui perjalanan hidup kita
sehingga bisa menjadi contoh teladan bagi manusia.
Di bidang apa golden age ini? Penulis menyatakan
bahwa usia kematangan dan kedewasaan ini paling banyak adalah partisipasi dan
kontribusi dalam perjalanan kehidupan. Artinya, kita menjadi orang yang
memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Karena, orang yang paling berguna, paling
baik, dan paling dewasa adalah orang yang banyak berguna dan bermanfaat bagi
orang lain, serta banyak partisipasi dan kontribusinya bagi lingkungannya.
Dan beliau menutup bab ini dengan menyitir Surah Al-Hijr
ayat 99: "Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu apa yang
diyakini (ajal)." (Al-Hijr: 99). Setelah itu, ada hadis riwayat dari
Imam Ahmad yang berbunyi, "Qutilqiamatu wabadi ahadukum fasilatul
falha." (HR. Ahmad). Yang artinya, "Jika kiamat sudah terjadi
dan salah seorang di antara kalian memegang bibit pohon kurma, maka hendaklah
dia menanamnya." Ada juga teladan ketika Imam Ahmad ditanya oleh
seseorang, "Wahai Imam Ahmad, mengapa engkau selalu menulis mengenai
hadis dan sampai kapan engkau akan menulis mengenai hadis?" Imam Ahmad
menyatakan, "Saya akan menulis hadis itu sampai meninggal."
Baik, sahabat-sahabat, rekan-rekan sekalian. Demikian
untuk pertemuan kali ini, video yang pertama ini. Kita bersama-sama mengetahui
maksud dari penulis Dr. Muhammad Musad Syarif, dan harapan beliau setelah kita
membaca buku Life Begins at 40 ini bisa meluruskan kembali pemahaman
kita tentang arti penting dan makna penting usia di atas 40 tahun menurut
Islam. Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya. Terima kasih banyak atas
perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan pada video kali ini.
Saya Eddy Syahrizal, mohon pamit. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar