Selasa, 06 Agustus 2024

I’tikaf yang Membuka Pintu Rezeki

 

I’tikaf yang Membuka Pintu Rezeki 

Oleh  Purwanti    

I'tikaf Membuka Pintu Rezeki
I'tikaf Membuka Pintu Rezeki


(Hal-17)  Keyakinan akan janji Allah terus ia tempa. Bahwa seorang yang cacat seperti dirinya pun, pasti punya jalan lain untuk tetap mendapat rezeki. Sebab rezeki tak semata jatah orang-orang yang bertubuh sempurna.

Dadan Rusmawan (30), lelaki yang ditakdirkan cacat kedua kakinya itu meyakini, bahwa berkeluh kesah bukanlah penyelesaian. Maka ia mencoba menjalani keniscayaan hidup. Berusaha dan berusaha. Berdo’a dan berdo’a.

Kepada Tarbawi ia mengisahkan. “sejak tahun 1999, setiap kamis sore saya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke pengajian pekanan di daerah Bandung Barat, di jalan Gegerkalong Girang, tepatnya di pesantren Daarut Tauhid. Perjalanan saya menuju lokasi sekitar satu jam dengan dua kali naik angkot. Jika kondisi fisik saya normal, tentu tidak masalah, tapi inilah kendalanya. Saya menderita cacat kaki sejak kecil. Ibu dan dokter saya juga tidak tahu penyebab pastinya. Tapi saya pasrah saja. Selama perjalanan itu saya ditemani kruk kayu untuk menopang kedua kaki saya ini.”

Hutang Yang Lunas Terbayar

 

Hutang Yang Lunas Terbayar 

Oleh Yenni Siswanti

Hutang Yang Lunas Terbayar
Hutang Yang Lunas Terbayar


(Hal-25)  I’tikaf bagi lelaki ini mungkin seperti hari pembebasan. Hutang, yang tadi menggelayuti pikirannya terlunasi. Pekerjaan baru menghampiri. Maka itu benar-benar saat yang baginya tak pernah bisa ia lupakan.

Abu Syamil, begitu ia memperkenalkan dirinya. Lelaki asal Madura ini menuliskan kisahnya untuk Tarbawi. Semula ia maksudkan untuk salah satu rubrik favorit Tarbawi, Kiat. Tapi Tarbawi sengaja hadirkan di Edisi ini, untuk melengkapi kisah mereka yang terkabulkan permintaannya melalui I’tikaf.

“Ini kisah yang tidak bisa saya lupakan. Banyak memberikan saya pelajaran hidup betapa Allah selalu mendengar do’a-do’a hamba-Nya,” begitu ia mengawali kisahnya.