Oleh: M Anis Matta
Mereka
mengejeknya. Mereka bilang itu pekerjaan yang sia-sia belaka. Mereka bilang
tidak ada hajat sama sekali untuk membuat perahu. Lantas Mengapa? Mengapa nuh
membuatnya? Tapi toh tak
bergeming. Ia tetap saja melanjutkan pekerjaannya. Ia bekerja dengan keyakinan
penuh.
Mereka yang pandangan matanya pendek, selalu hanya melihat hujan yang turun di depan mata mereka. Mereka takkan sanggup melihat awan. Apalagi melihat bagaimana awan menyerap air bumi.