Minggu, 27 Juli 2025

Mengapa Saya Memuat Video Resume Buku di Channel YouTube

  

Mengapa Saya Memuat Video Resume Buku di Channel YouTube
Oleh: Eddy Syahrizal



Assalamualaikum Wr Wb

Saya Eddy Syahrizal. Sejak muda, saya jatuh cinta pada buku—membaca membuat saya mengenal dunia, memahami hidup, dan memperbaiki diri.

Saya masih ingat pertama kali jatuh cinta pada buku. Ada semacam keheningan yang mengalir saat membuka halaman pertama, seperti membuka pintu menuju dunia yang tak terbatas. Dari buku, saya belajar memahami kehidupan, memaknai perjalanan, dan melihat dunia dengan cara yang berbeda. Tapi ada satu pertanyaan yang terus menghantui: apa yang akan saya tinggalkan setelah membaca begitu banyak buku?

Pertanyaan itu yang akhirnya membawa saya ke sebuah keputusan sederhana namun berarti: memuat video resume buku di Channel YouTube. Bagi sebagian orang, itu mungkin tampak sepele. Namun bagi saya, ini adalah amal jariyah—ilmu yang terus mengalir, bahkan ketika kelak saya sudah tidak ada lagi. Setiap resume buku adalah secuil cahaya yang, saya berharap, dapat terus menyinari orang lain.




Video-video itu juga saya pandang sebagai dokumentasi perjalanan pemikiran saya. Setiap buku yang saya baca adalah catatan perjalanan batin—tentang bagaimana saya belajar, berubah, dan mencoba memahami dunia. Ini bukan hanya rekam jejak literasi, tetapi juga cermin pertumbuhan pribadi saya dari waktu ke waktu.

Saya pun ingin meninggalkan sesuatu untuk anak keturunan saya. Kelak, ketika mereka bertanya, “Ayah dulu seperti apa?”, mereka bisa menemukan jejaknya di sana: seorang ayah yang mencintai ilmu, yang percaya bahwa membaca adalah bagian dari ikhtiar memperbaiki diri dan memperjuangkan kebaikan. Saya ingin mereka tahu, bahwa membaca bukan sekadar hobi, tetapi warisan nilai.

Di sisi lain, saya sadar bahwa Gen Z adalah generasi yang akrab dengan media digital namun sering jauh dari kebiasaan membaca buku. Selama ini, aktivitas saya memang dekat dengan anak-anak muda, baik di kampus maupun di sekolah, sehingga saya melihat langsung tantangan mereka dalam mengelola waktu, fokus, dan minat literasi. Maka saya ingin menjembatani dunia buku dengan cara yang mereka kenal: lewat video yang singkat, padat, dan komunikatif. Saya ingin mereka menemukan kembali keseruan membaca, seperti yang pernah saya rasakan dulu.

Langkah ini bukan hal baru bagi saya. Saya pernah berjuang di dunia literasi melalui Forum Lingkar Pena (FLP) Riau dan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Riau. Namun kali ini, perjuangan itu menemukan bentuk baru—lebih sederhana, lebih digital, dan lebih dekat dengan generasi sekarang.

Saya juga ingin menjadikannya sebagai sarana silaturahim. Dengan YouTube, saya berharap dapat memperluas jaringan persaudaraan, membangun ruang diskusi, dan saling menguatkan dalam perjalanan ilmu. Bagi saya, literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang membangun jejaring kebaikan yang memberi dampak nyata.

Mengapa YouTube? Karena saya ingin konten ini tidak hanya viral sesaat, tetapi berumur panjang dan mudah diakses kapan saja. YouTube memungkinkan saya menyusun playlist tematik, sehingga orang bisa mengikuti perjalanan pemikiran saya dengan rapi dan berurutan. Dibanding TikTok atau Instagram yang cenderung bersifat cepat dan sementara, YouTube memberi ruang lebih luas untuk menyajikan pembahasan yang mendalam, lengkap dengan visual pendukung dan catatan penting dari buku yang saya baca. Saya ingin setiap video bukan sekadar konten hiburan, tetapi arsip ilmu yang bisa diakses siapa saja dan kapan saja, bahkan bertahun-tahun ke depan.

Selama perjalanan ini, saya banyak mendapat masukan dan dorongan dari para sahabat dan rekan sesama aktivis, termasuk adik-adik di Lembaga Dakwah Kampus dan KAMMI Riau. Mereka yang selalu mengingatkan saya untuk tidak berhenti berbagi dan terus konsisten dalam gerakan literasi. Dukungan merekalah yang membuat langkah sederhana ini terasa lebih bermakna dan memberi saya keyakinan bahwa gerakan kecil ini layak untuk diperjuangkan bersama.

Pada akhirnya, semua ini bukan tentang saya seorang. Ini tentang meninggalkan jejak kebaikan, tentang membangun budaya membaca, dan tentang menjaga api literasi agar tidak padam di tengah generasi yang serba cepat. Buku mengubah saya, dan lewat video resume sederhana ini, saya berharap ia juga mengubah orang lain.

Ini video perdana saya, Insha Allah Video pertama saya akan memilih sebuah buku yang berjudul Life Begin at 40 Buah Karya DR. Muhammad Musa Syarif.

Wassalamualaikum Wr Wb

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar