Selasa, 27 Februari 2024

Lelaki yang Memburu Perasaan Terampuni

 

Lelaki yang Memburu Perasaan Terampuni[1]

Oleh Ahmad Zairofi AM 

[Hal-7] Lelaki itu telah memutuskan. Ia ingin berubah. Setelah sepanjang hidup yang ia nikmati dengan gelimang dosa, ia ingin mengakhiri. Kesadaran itu tiba dengan kehendak Allah untuk mengentaskan salah satu hamba-Nya. Sebuah karunia kesesuaian momentum yang sangat berharga.



Kepada istrinya, lelaki itu berkata,”Aku ingin mencari syafaat yang bisa menolong aku kepada Allah.”

Sesudah itu ia pergi meninggalkan rumah. Berangkat ke padang pasir yang hampa. Setibanya di sana ia berteriak, “Wahai langit, tolonglah aku kepada Allah. Wahai gunung, tolonglah aku. Wahai bumi tolonglah aku. Wahai malaikat tolonglah aku.”