Minggu, 25 Agustus 2024

Zukerberg

 

Zukerberg 

Oleh Hepi Andi Bastoni

Zukerberg
Zukerberg 

Ditolak gadis idamannya, pemuda itu melakukan aksi sakit hati. Ia membuat situs dengan nama facemash.com  alias si wajah perkedel. Untuk mendapatkan foto teman-temanya, khususnya yang wanita, ia nekat menerobos sistem komputer kampus. Hasil perburuannya ia unggah ke situs barunya. Lalu, ia memasang sistem yang membuat setiap pengunjung  facemash.com dapat memberi peringkat pada setiap gadis.

Akibat perbuatannya, pemuda ini dihukum pihak kampus. Tapi usahanya tidak sia-sia. Popularitas facemash.com langsung melonjak. Hanya dalam waktu tiga minggu, jumlah mahasiswa yang mendaftar mencapai 4.000 orang. Anda tentu sudah menduga, inilah cikal bakal dari facebook.com yang kini anggotanya mencapai ratusan juta orang.

Siapakah pemuda itu? Dialah Zuckerberg yang waktu itu ada di semester II di Harvard University. Aksi membalas sakit hati pada gadis yang menolaknya malah menjadikannya seorang miliuner muda dengan kekayaan 1,5 miliar di usia 24 tahun.

Ya, Zukerberg berhasil melepaskan belenggu perasaan pada pikirannya. Seringkali seseorang menderita lantaran membiarkan perasaannya menguasai pikirannya. Tidak mengherankan karena pada dasarnya manusia adalah makhluk kinestetik. Salah satu cara agar sembuh dari permasalahan adalah dengan membebaskan pikiran dari perasaan yang membelenggunya.

Belenggu itu tak mesti berasal dari luar. Kadangkala dari dalam. Kegagalan itulah belenggu ‘kelas berat’ yang sering membuat orang putus asa. Padahal, begitu banyak kegagalan yang justru menjadi pintu keberhasilan lain.

Kisah Zuckerberg bukanlah satu-satunya. Sebanyak 12 penerbit pernah menolak Harry Potter karya JK Rowlings sebelum sebuah penerbit kecil setuju menerbitkan Harry Potter and The Philosopher’s Stone. Ada 21 penerbit menolak novel humor Richard Hooker, M*A*S*H. Padahal dia mengerjakannya lebih dari 7 tahun.

Baca Juga: Mimpi-Mimpi Besar

James Sastrowijaya dari Jakarta, pernah ditolak 20 Bank sebelum berhasil meyakinkan 6 Bank. Ia kemudian menjadi milyarder properti dengan modal nol rupiah. Masbukhin si Raja Voucher, gagal bisnis berkali-kali sebelum menjadi Karyawan Beromzet Milyaran. Toko Roni Yuzirman di Tanah Abang terbakar. Ia makin berhasil dengan toko online, Manet Vision.

Ternyata kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Tapi bisa jadi awal kesuksesan. Zuckerberg telah membuktikannya. Benarlah Al Qur’an yang menyatakan, “Inna ma’al ‘usri yusra.” Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan.” ***

 



Majalah Sabiliku Bangkit Edisi 2/TH 01/Ramadhan 1435 H/ Juli 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar