Jebakan-Jebakan Kesepian
Tarbawi Edisi 152 Th 8 Rabiul Awal 1428 H, 29 Maret 2002 M
“Khusu’ itu bukan menundukkan kepala, tapi khusu’ itu ada di dalam hati.”
(Umar bin
Khatab)
“Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan
menyempurnakan hubungan-Nya dengan orang tersebut.”
(HR.
Hakim)
“Pemimpin yang baik adalah ketika orang lain hampir tidak tahu
keberadaannya, dia bisa menyelesaikan tugasnya, dan tujuannya tercapai. Pada
saat itu, dia berkata bahwa ini karena kerja keras bersama.”
(Lao Tzu)
“Butuh waktu 20 tahun untuk membangun reputasi, tapi hanya dibutuhkan
waktu lima menit untuk menghancurkannya. Jika Anda berpikir seperti itu, anda
pasti akan melakukansesuatu yang berbeda.”
(Warren
Buffet)
(Hal-03) Kesepian itu diciptakan. Sesuatu yang
tiba-tiba saja menghujani hati. Orang-orang berilmu kerapkali menciptakan
jebakan kesepian bagi dirinya, di suatu titik ketika ia tidak lagi peduli.
Ketika dia tidak mau tahu hiruk pikuk persoalan di sekitarnya. Di situlah ia
terasing. Di situlah karyanya terhenti, hanya menjadi sekadar diktat atau
kumpulan tulisan. Kesepian hanyalah akibat dari suatu sebab. Ia hanya hasil
dari suatu proses. Kesepian yang negatif, muncul karena proses-proses negatif
pula.
Dalam berbagai hal, jebakan kesepian
kerapkali muncul sebagai akibat penyikapan yang keliru pada kemajuan teknologi.
Di satu pihak, teknologi mendukung dan memperbaiki kehidupan. Tapi di pihak
lain, teknologi bisa mengucilkan, memencilkan, mengaburkan, dan menghancurkan.
Penyikapan yang sembrono dan pelarian pada teknologi, bisa melahirkan kesepian
dan keterasingan.
Baca Juga: Seperti Burung yang Serius Menjalani Hidup
Hidup di tengah peradaban dunia yang kian ramai seperti ini, memang tidak mudah. Kemunculan berbagai teknologi modern yang dirancang untuk memudahkan kehidupan manusia, nyaris tidak ada yang steril dari efek-efek negatif yang berpengaruh pada kerusakan moral.
Salah satu cara
yang terkadang dijadikan orang sebagai alternatif jalan keluar menghadapi
situasi ini adalah meniti jalan kesepian; menjauhkan diri dari hiruk pikuk
dunia dengan segala kemajuannya, dengan caranya yang beragam, menyendiri atau
mengambil jarak dan tidak bersentuhan dengan produk-produk teknologi yang
dinilai sangat merusak dan sebagainya.
Jebakan kesepian sangat banyak. Kesepian
sebagai sebuah keluhan yang keliru, hanya menghantarkan kita pada kelelahan
jiwa. Dunia akan terus berjalan menuju segala pertumbuhan barunya. Ada
kebaikan, tapi terlalu banyak keburukan. Tapi sejarah mencatat, selalu ada yang
sukses dan ada yang gagal dalam menaklukkan dunia, di zaman dunia masih sepi
maupun ketika dunia telah ramai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar