7 Hal yang Perlu Kita Perhatikan Selama Ramadhan
7 Hal yang Perlu Kita Perhatikan Selama Ramadhan
[Hal-26] 1. Membaca Sejarah Bulan Ramadhan
Ramadhan tidak hanya sebatas bulan amal dan ibadah. Tapi juga
bulan kemenangan dan pertolongan. Banyak peristiwa besar yang terjadi di bulan
ini yang penting menjadi perhatian kita. Diantaranya, perang Badar yang terjadi
pada 17 Ramadhan tahun ke-2 hijrah, di mana umat Islam yang hanya berjumlah 313
tentara dengan dukungan 2 ekor unta, berhasil mengalahkan kaum kuffar yang
berkekuatan 1.000 prajurit dengan dukungan 700 ekor unta.
Fathu Makkah yang merupakan peristiwa penaklukan kota Makkah dari tangan kaum Musyrikin, juga terjadi di bulan Ramadhan, tahun ke-8 hijrah.
Hancurnya berhala-berhala, seperti Latta, Uzza, dan Mana’at milik
kaum kafir Quraisy juga terjadi di bulan penuh rahmat dan ampunan ini.
Peralihan qiblat ummat Islam dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram,
yang merupakan simbol pembeda antara yang haq dan bathil, juga terjadi di bulan
Ramadhan.
Di bulan ini pula, Allah menurunkan Al Qur’an dan bahkan juga
kitab-kitab-Nya yang lain kepada para Rasul, sebagaimana diriwayatkan dalam
hadits,
“Shuhuf
Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada 6
Ramadhan dan Injil diturunkan pada 13 Ramadhan, sedangkan Al Qur’an diturunkan
pada 24 Ramadhan.” (HR. Ahmad)
Baca Juga: Biarkan Airnya Menetes
pada bulan suci ini juga, tentara Mesir (Hal-27) mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan
benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara
Suriah yang mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel.
Banyak kisah heroik yang perlu kita baca untuk memicu dan memacu
semangat juang kita di bulan Ramadhan.
Para sahabat Rasulullah Saw yang mulia itu, adalah orang-orang paling mengetahui keutamaan dan keistimewaan Ramadhan. Dan dengan pengetahuan itu mereka bermujahadah meningkatkan ibadah mereka di bulan itu. Mereka menghidupkan malamnya untuk qiyamullail dan membaca Al Qur’an. Mereka saling berlomba untuk menyantuni dan membahagiakan orang-orang fakir dan miskin dengan sedekah-sedekah mereka.
Mereka menyediakan makanan bagi orang-orang berpuasa untuk berbuka. Mereka
memaksimalkan bulan itu untuk menambah ketaatan mereka kepada Allah. Dan mereka
bahkan turut berperang melawan musuh-musuh Allah untuk meninggikan kalimat-kalimat-Nya
di atas muka bumi ini. Mudah-mudahan dengan mengenali mereka dengan membaca
sejarah hidup mereka akan menambah semangat kita dalam memaksimalkan Ramadhan
kita.
3. Mentadaburi dan Menambah Hapalan Al Qur’an
Ramadhan adalah bulannya Al Qur’an. Segala ibadah yang terkait
dengan Al Qur’an, menjadi sangat istimewa di bulan ini. Tidak hanya belajar,
tadarus, membaca tafsir, tapi juga menghapalkan ayat-ayatnya. Interaksi kita
dengan Al Qur’an yang cukup intens di bulan ini sebaiknya juga memberi ruang
yang cukup untuk kita mentadaburi dan menambah hapalan. Karena, kelak penduduk Surga
akan ditempatkan ditingkat yang paling tinggi sesuai dengan hapalannya dari Al
Qur’an. Rasululullah bersabda,
“Di akhirat nanti para ahli Al Qur’an di perintahkan,”Bacalah dan naiklah ke Surga. Dan bacalah Al Qur’an dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggalmu di Surga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca. (Al Hadits)
Baca Juga: Mimpi-Mimpi Besar
4. Menelaah hadits-hadits Rasulullah Saw
Hadits Rasulullah Saw adalah pedoman kedua hidup kita setelah Al
Qur’an. Hadist-haditslah yang menjelaskan hal-hal yang bersifat teknis dan
aplikatif. Semangat kita untuk berislam lebih baik, tentu tidak bisa tanpa
panduan hadits Rasulullah Saw. Karena (Hal-28)
itu, demi meraih prestasi Ramadhan yang maksimal, arungilah hari-harinya
dengan petunjuk dan kaidah yang telah dijelaskan Rasulullah Saw dalam
sabda-sabdanya.
5. Mendalami kembali persoalan-persoalan Ramadhan dengan banyak
membaca buku
Persoalan Ramadhan adalah persoalan yang luas. Banyak hal harus
kita ketahui dan pahami. Karena itu, kita perlu untuk terus membaca dan belajar
agar pengetahuan kita semakin baik, sebab pengetahuan kita yang baik tentang Ramadhan,
pasti akan menambah kualitas amal ibadah kita.
6. Menentukan perbuatan-perbuatan buruk yang akan kita hapuskan
Ramadhan adalah momentum reformasi diri. Di sini, kita memiliki
tekad dan semangat yang kuat untuk menahan diri dari kebiasaan atau perilaku
buruk, yang mungkin sering kita lakukan di luar bulan ini. Tentu tidak mudah
membersihkan diri dari lumuran karat dosa dan kesalahan dari sebelas bulan hanya
dalam beberapa hari. Karena itu, tentukan satu atau dua hal saja dari kebiasaan
buruk itu, yang benar-benar akan kita
hapus dari diri kita, agar langkah kita menatap Ramadhan berikutnya terasa
lebih ringan.
Baca Juga: Mungkinkah Masjid Al Aqsha Runtuh
7. Menentukan amal-amal baik yang akan kita lakukan secara
terus-menerus
Di bulan Ramadhan, juga ada semangat menambah amal. Semua orang saling berlomba. Hanya saja, semangat itu kadang tidak bertahan lama. Karena itu, kita pun perlu menentukan satu atau dua saja, amalan yang kita niatkan untuk dilakukan secara terus-menerus pasca Ramadhan. Pilihlah diantaranya, mungkin tilawah Al Qur’an, Dzikir atau shalat malam. Semoga hal itu akan menjadi kebiasaan kita, atau akan menjadi amal unggulan yang membuat kita istimewa di sisi Allah Swt.***
Majalah Tarbawi Edisi 233 Th.12, Sya’ban 1431 H, 12 Juli 2010 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar