Sedikit Tidur Itu Lebih Baik
Oleh Ir Abdeldaem
Al Kaheel
Rubrik ini terselenggara atas persetujuan dan kerjasama Ir.
Abdeldaem Al Kaheel asal Suriah, yang telah membuat karya lebih dari 1.500 tema
tentang mukjizat Al Qur’an
(Hal-64) Tidur selama delapan jam setiap hari atau hampir setiap hari, sudah lama dianggap sebagai rentang waktu tidur yang ideal sebagai waktu yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tetapi penelitian baru mengatakan, bila tidur selama itu jika dilakukan setiap hari atau hampir setiap hari, justru dapat mempersingkat masa hidup. Sebuah studi yang dilakukan atas lebih dari satu juta orang yang tidur delapan jam atau lebih dalam sehari menunjukkan mereka meninggal di usia lebih muda dari rekan-rekan mereka yang tidur dengan jam yang lebih sedikit.
(Hal-65) sebagaimana
tidur empat jam setiap hari atau hampir setiap hari, juga kemungkinannya untuk
meninggal lebih cepat. Tapi mereka yang tidur enam sehari, menurut penelitian
dapat hidup lebih lama. Para ilmuwan di University of California mengatakan,
studi ini menunjukkan hubungan antara jangka waktu tidur dan tingkat kematian
yang tinggi. Namun, tim peneliti belum berhasil mendapat jawaban di balik
hubungan ini.
Profesor Jim Horne dari Sleep Research Centre di
University of Loughborough mengatakan bahwa mereka berpendapat tidur lama, itu
tidak benar. Kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidur enam jam atau tujuh jam satu
hari sudah cukup lama. Jarak waktu antara jam tidur yang dibutuhkan oleh tubuh
adalah jika Anda dalam kondisi terjaga lalu merasa ingin untuk tidur di siang
hari.
Lagi-lagi, kita ucapkan Subhanallah. Al Qur’an telah diturunkan
di tengah masa, dimana banyak sekali utopi yang menyebutkan bahwa tidur dalam
waktu lama itulah yang paling baik. Sampai datang penelitian di abad 21 yang
menegaskan bahwa waktu tidur yang pendek lebih baik untuk manusia. Bukankah ini
seperti yang telah ditegaskan dalam Al Qur’an di banyak ayat-ayatnya saat
menerangkan tentang salah satu kebiasaan orang-orang yang bertakwa:
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Baca Juga: Allah,Mudahkan Aku Mendapatkan Teman yang Shalih
Seperti itu juga Allah Swt memerintahkan Nabi Muhammad
Saw untuk tidak banyak tidur, dan mengganti apa yang telah dikurangi dari waktu
tidur di malam, pada waktu siang. Allah Swt berfirman:
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk
sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya
atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah
Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (Hal-66) Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam
adalah lebih tepat (untuk khusu’) dan bacaan diwaktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya
kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak) (QS. Al Muzzamil
: 1-7)
dalam ayat ini dijelaskan perintah untuk tidak banyak
tidur di waktu malam, dan menggantikannya di waktu siang. Ini juga menegaskan
apa yang telah ditemukan peneliti saat sekarang. Jumlah penelitian menyatakan
bahwa serangan jantung umumya datang setelah pagi hari sampai terbitnya
matahari. Kita jadi mengerti kenapa Nabi yang mulia melewati paginya hingga
matahari terbit, dengan berdzikir, bertasbih dan tilawah Al Qur’an.
Ada lagi penelitian lain yang menjelaskan bangun di
tengah malam itu bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi jantung. Tidur yang
panjang akan merusak dan membahayakan jantung. Jantung terkadang kekurangan
oksigen akibat tidur yang terlalu lama, dan karenanya para ilmuwan mengatakan: “Bangun
di malam hari meski hanya satu kali, bermanfaat bagi jantung untuk memasok
oksigen yang memadai dan untuk menghindari kematian mendadak.
Subhanallah. Ini juga
telah dikonfirmasikan oleh Al Qur’an dan Rasulullah Saw, ketika ia bangun di
malam hari untuk tafakkur terhadap penciptaan Allah Swt, dan melakukan shalat
malam.
Tidur di Siang Hari, Sama Pentingnya dengan Tidur di Malam
Hari
Para peneliti mengatakan tidur siang hari sebentar yang
disebut dengan istilah qailulah itu sangat berguna, sama seperti tidur
di malam hari. Mereka mengatakan, bahwa dari perspek- (Hal-67) tif
perbaikan sikap dan perilaku, tidur siang berguna, sama sebagaimana tidur malam
terkait dengan fungsi kognitif seseorang. Sebuah tim peneliti dari Universitas
Lubeck, Jerman, melakukan tes diagnostik pada 52 sukarelawan. Para sukarelawan
diminta untuk tidur dalam rentang waktu tertentu, tanpa membedakan waktu siang
ataupun malam. Dan hasilnya, kondisi mereka sama dan tidak berbeda.
Di sini diingatkan kembali ingat dengan apa yang
disampaikan oleh Al Qur’anul Karim, untuk tidur di malam dan siang hari. Bahkan
tidur siang sebentar itu tidak kalah pentingnya sebagaimana tidur malam.
“Dan diantara ayat-ayat-Nya tidur dimalam hari dan siang
hari.”
Baca Juga: Maafkan Aku...
Ini adalah tanda keajaiban Al
Qur’an sebagai kitab yang diturunkan dari Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui. Karena informasi ini baru bagi para ilmuwan, bahkan mereka tidak
tahu pentingnya tidur siang kecuali di abad ke dua puluh satu. Sedangkan Al Qur’an
telah menekankan pentingnya tidur malam dan siang, sebagai suatu keajaiban dan
tanda kekuasaan Allah, sejak empat belas abad lalu!
Subhanallah. Apakah setelah semua fakta ini masih ada yang mengatakan
bahwa Al Qur’an adalah karangan manusia?
Memori Otak Lemah, Saat
Seseorang Baru Saja Bangun Tidur
Para ilmuwan Universitas Harvard melakukan penelitian terkait hubungan antara memori ingatan dan tidur. Mereka menggunakan alat scan resonansi MRI fungsional magnet, hingga mereka mendapati adanya aktivitas otak di kawasan yang spesifik. Kemudian aktifitas itu bergerak ke wilayah kedua dan begitulah seterusnya bahwa otak melakukan penataan informasi, berkoordinasi dan menyimpan informasi sehingga mudah diambil kembali setelah seseorang bangun tidur.
Namun, studi selanjutnya
menunjukkan bahwa fokus otak seseorang bangun dari tidur. Namun studinya
selanjutnya menunjukkan bahwa fokus otak seseorang ada pada tahap minimum ketika
ia baru saja bangun tidur. Dibutuhkan waktu antara 15-30 menit untuk dapat
mengembalikan kemampuan pikiran. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar
seseorang segera setelah bangun tidur melakukan beberapa latihan ringan untuk
memulihkan aktivitas otak.
Di sini, kita bisa juga memahami mengapa Nabi Saw banyak
mengingat Allah setelah bangun dari tidur. Beliau kemudian berwudhu, berdo’a,
lalu shalat. Jadi menggunakan bagian waktunya setelah tidur untuk berdo’a dan
berdzikir, sebelum melaksanakan aktivitas lain atau menentukan keputusan. Jika kita
kaji pandangan para ilmuwan dewasa ini, mereka menegaskan memori manusia (Hal-68)
berada pada posisi terendah setelah baru saja bangun tidur.
Para peneliti memperingatkan dokter yang berjaga malam,
juga petugas pemadam kebakaran dan bekerja di malam hari yang pekerjaannya membutuhkan
pengambilan keputusan penting setelah bangun. Disarankan mereka untuk tidak
mengambil keputusan atau tidak mengambil tindakan apapun sampai setelah
seperempat jam setelah bangun tidur.
Itu sebabnya Allah Swt berfirman:
“Allah memegang jiwa (seseorang) pada saat kematiannya
dan jiwa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur, maka dia tahan jiwa
(orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain
sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az Zumar: 42)
Baca Juga: Sudah Membuka Lembar Keberapa?
Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya tidur dan kaitan
antara tidur dengan mati. Karena itu, kita harus perhatikan kondisi tidur kita,
dengan berdzikir kepada Allah Swt sebelum tidur dan setelah bangun tidur. Bercermin
pada apa yang dilakukan Rasulullah Saw.
Apa Pelajaran yang Kita Petik dari Studi ini?
1.
Jangan terlalu
banyak tidur, dan bangunlah di saat shalat Subuh, ini akan menambah kekuatan
jantung dan meningkatkan kesehatan serta menambah kegairahan untuk beraktifitas.
Gantilah sebagian kekurangan tidur kita di waktu malam dengan tidur sejenak di
waktu siang.
2.
Manfaatkan
waktu tidur kita dengan mendengarkan tilawah Al Qur’an murattal. Otak akan
bekerja menyimpan ayat-ayat yang dibacakan itu saat kita tidur. Ini adalah
salah satu cara untuk membantu kita menghafal Kitabullah. Saya menerapkan cara
ini dan saya telah menghafal Al Qur’an tanpa kesulitan yang berarti. Alhamdulillah.
3.
Hal pertama
yang harus dilakukan setelah bangun langsung adalah berdo’a sebagaimana diajarkan
oleh Rasulullah Saw,
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami
setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah kami dikumpulkan.”
Al Quranul Karim selama
sekitar 15 menit minimal. Aktifitas seperti ini akan menambah kemampuan kita
untuk bisa tepat mengambil keputusan penting dalam hidup.
Akhirnya, saya memohon kepada
Allah Swt agar mengokohkan kita di atas kebenaran ini. Menjadikan seluruh
kemukjizatan ini sebagai sarana yang bisa meyakinkan hati siapa pun yang ragu
terhadap hakikat Islam. Agar mereka mengetahui kemuliaan agama ini. Agar mereka
tahu kasih sayang yang telah dibawa Rasulullah Saw.
Saya tutup artikel ini,
dengan firman Allah Swt,
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah
tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari
karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Arrum: 23)
Penelitian Pada Kucing
Para ilmuwan menerangkan peran sangat penting dalam
memfungsikan pikiran secara aktif melalui penelitian pada kucing. Fungsi pikiran
aktif karena tidur itu akan lebih memiliki implikasi besar bagi manusia yang
ingin meningkatkan kemampuan belajar dan memori mengingat mereka. Percobaan pada
kucing menunjukkan peningkatan kinerja otaknya jika dia tidur dengan baik, di
mana mereka menjadi lebih kuat dan lebih aktif dan bergerak. Tes dilakukan pada
perubahan yang terjadi dalam otak kucing. Seekor kucing matanya ditutup selama
enam jam, dan kucing lainnya dalam kondisi melihat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pikiran kucing tidur (ditutup matanya) selama enam jam
mengalami perubahan aktifitas otak secara drastis dan lebih mudah beradaptasi
daripada kucing yang belum tidur.
Majalah Tarbawi, Edisi 233 Th 12, Sya’ban
1431 H, 29 Juli 2010 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar