Rabu, 28 Agustus 2024

Bulan Berkaca

 

Bulan Berkaca

Bulan Berkaca
Bulan Berkaca

 

(Hal-06) Ini sangat baik untuk berkaca. Mengenali lebih dekat dan dekat lagi, tentang siapa kita. Hidup dalam segala bentuk perburuan seringkali membuat kita lupa. Alih-alih kita berhasil menaklukkan realitasyang kemudian berbalik memburu kita. Dunia yang kian rata – The World is Flat, kata Friedman misalnya, kini semakin mempersempit batas-batas hirarki. Kecuali bila benar-benar berfungsi. 

Orang tidak bisa mudah lagi bersembunyi di balik jabatannya, statusnya, pangkatnya, bila secara individu terlalu cacat prilaku. Setiap kali seorang rela menjadi atasan bagi segala jenis bawahan untuk beragam pekerjaan, kini bebannya tidak semata bagaimana memutar roda-roda peran. Tapi juga harus memastikan bahwa dirinya memang punya integritas.

Selasa, 27 Agustus 2024

Sikap Jiwa Pada Teks

 

Sikap Jiwa Pada Teks

Oleh  M. Anis Matta

Sikap Jiwa Pada Teks


(Hal-80) Teks memang sudah dimudahkan. Para pewaris nabi juga suda menjelaskan dan menafsirkannya. Para pembaharu dibangkitkan dari waktu ke waktu untuk memperbaharui memori, pemahaman dan juga komitmen. Tapi persoalan kita dengan teks tidak selesai hanya dengan itu semua.

Proses pembelajaran melalui teks bukan merupakan rangkaian perburuan pada makna-makna yang rumit. Seperti misalnya para arkeolog ketika mereka menerjemahkan sebuah naskah kuno. Atau seperti pergumulan para filosof untuk menemukan makna dari sebuah rangkaian kata yang gelap. Ini bukan sekedar pergumulan intelektual.

Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan

 

Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan 

Oleh  M. Lili Nur Aulia

Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan
Terimalah, Kelebihan dan Kekurangan 


(Hal-76) Telitilah, pikirkanlah tentang orang-orang hebat itu. Yang mengukir hidupnya dengan tinta yang selalu nyata dalam lembar-lembar sejarah. Telitilah sekali lagi dari sisi yang berbeda....

Saudaraku,

Kepandaian, keulungan, kehebatan, keluarbiasaan seseorang, bagaimanapun tetaplah ia manusia. Kita mungkin terpana dengan kehebatannya yang jarang dimiliki orang lain. Kita mungkin juga terkagum-kagum dengan kebiasaannya yang tidak banyak dipunyai orang selainnya. Tapi, bagaimanapun ia tetaplah manusia.

Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar ?

 

Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar ? 

Oleh  Haryo Setyoko

“I have an affection for great city. I feel safe in the neighborhood of man, and enjoy the sweet security of streets.”

(Hendry Wadsworth Longfellow, (1807-1882),

Pendidik dan Penulis puisi di Amerika Serikat)

Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar
Masihkah Dapat Hidup Nyaman Di Kota Besar


(Hal-70) Hidup nyaman di kota besar tentu menjadi impian semua orang. Di kota besar, banyak orang membayangkan akan mendapatkan kehidupan yang makmur, gampang mencari uang, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang maju, dan kesenangan-kesenangan lainnya. Memang masuk akal, karena kota-kota besar biasanya merupakan pusat kegiatan ekonomi, di mana di dalamnya terdapat putaran uang dalam jumlah yang sangat besar. Namun demikian, bukan hanya masalah kesenangan semata. Kota besar juga penuh dengan persoalan sosial, mulai dari kesenjangan ekonomi, tingginya angka kriminalitas, mere (Hal-71) bak kawasan kumuh, polusi udara, buruknya sarana dan prasarana transportasi, dan berbagai masalah lainnya.

Meski begitu, ibarat gula, kota besar tetap mampu menarik “semut-semut” dar desa atau daerah migran lainnya untuk memperebutkannya. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, perkembangan penduduk di kota-kota besar di Indonesia akan meningkat dua kali lipat pada 2025 nanti.

Senin, 26 Agustus 2024

Sedikit Tidur Itu Lebih Baik

 

Sedikit Tidur Itu Lebih Baik 

Oleh  Ir Abdeldaem Al Kaheel

Sedikit Tidur Itu Lebih Baik
Sedikit Tidur Itu Lebih Baik


Rubrik ini terselenggara atas persetujuan dan kerjasama Ir. Abdeldaem Al Kaheel asal Suriah, yang telah membuat karya lebih dari 1.500 tema tentang mukjizat Al Qur’an

(Hal-64) Tidur selama delapan jam setiap hari atau hampir setiap hari, sudah lama dianggap sebagai rentang waktu tidur yang ideal sebagai waktu yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tetapi penelitian baru mengatakan, bila tidur selama itu jika dilakukan setiap hari atau hampir setiap hari, justru dapat mempersingkat masa hidup. Sebuah studi yang dilakukan atas lebih dari satu juta orang yang tidur delapan jam atau lebih dalam sehari menunjukkan mereka meninggal di usia lebih muda dari rekan-rekan mereka yang tidur dengan jam yang lebih sedikit.

Saya Ingin Orang Berbondong-Bondong Melihat Film Dokumenter

 

Saya Ingin Orang Berbondong-Bondong Melihat Film Dokumenter 

Oleh  Purwanti  

Saya Ingin Orang Berbondong-Bondong Melihat Film Dokumenter
Saya Ingin Orang Berbondong-Bondong Melihat Film Dokumenter


(Hal-58) Ayah saya seorang pedagang barang-barang rumah tangga. Untuk memulai usaha, ayah meminjam uang dari sebuah Bank konvensional dengan jaminan sawah dan tanah. Uang pinjaman itu kemudian dibelikan beberapa barang. Ayah mendistribusikan barang-barang tersebut ke beberapa pelanggan. Namun, tidak berapa lama kemudian, krisis moneter menimpa Indonesia. 

Semua barang-barang kebutuhan naik, barang yang tadinya hanya Rp 10 ribu naik menjadi Rp 15 ribu. Ditambah lagi, banyak pelanggan yang tidak (Hal-59) mau bayar. Akhirnya hutang di bank tidak bisa bayar, sedangkan kami masih ingin mempertahankan sawah dan tanah.

Saling Menyemangati, Agar Tidak Selalu Merasa Sendiri

 

Saling Menyemangati, Agar Tidak Selalu Merasa Sendiri 

Oleh Yenni Siswanti & Purwanti  

Saling Menyemangati, Agar Tidak Selalu Merasa Sendiri
Saling Menyemangati, Agar Tidak Selalu Merasa Sendiri 

(Hal-54) Nisa termenung di sudut kamar. Di tangannya masih terdapat tes kehamilan yang masih bergaris satu. Entah sudah berapa kali ia mencoba alat itu selama pernikahannya, tapi hasilnya masih sama. Negatif. Ujungnya, dia pun tak kuasa menahan tangis, mengingat pertanyaan-pertanyaan di sekelilingnya yang sering kali memojokkannya. Kapan hamil? Sengaja ya? Kamu gemuk sih? Untung suami kamu sabar ya? Dan pertanyaan lainnya (Hal-55) yang membuatnya semakin hari semakin merasa tertekan.

Sudah hampir 10 tahun pernikahan ia jalani namun Allah belum memberikan amanah seorang anak kepadanya. Nisa dan suaminya telah beberapa kali menyambangi dokter ahli dan alternatif lainnya. Namun kehamilan yang ditunggunya belum jua hadir.