Tujuh Hal yang Perlu Kita perhatikan Selama Ramadhan[1]
Oleh Tim
Majalah Tarbawi
(Hal-28)
1.
Membaca
Sejarah Bulan Ramadhan
Ramadhan tidak hanya sebatas bulan amal dan ibadah. Tapi juga
bulan kemenangan dan pertolongan. Banyak peristiwa penting yang terjadi di
bulan ini yang menjadi perhatian kita. Diantaranya, perang Badar yang terjadi
pada 17 Ramadhan tahun ke-2 hijrah, dimana umat
Islam yang berjumlah tentara dengan dukungan 2 ekor unta, berhasil mengalahkan
kaum kuffar yang berkekuatan 1.000 prajurit dengan dukungan 700 ekor unta.
Hancurnya berhala-berhala, seperti Latta, Uzza dan Mana’at milik
kaum kafir Quraisy juga terjadi di bulan penuh Rahmat dan ampunan ini.
Peralihan qiblat ummat Islam dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram,
yang merupakan simbol pembeda antara haq dan bathil, juga terjadi di bulan
Ramadhan.
Di bulan ini pula, Allah menurunkan Al Qur’an dan bahkan juga
kitab-kitab-Nya kepada para Rasul, sebagaimana diriwayatkan dalam hadist,
“Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama
bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan, dan Injil diturunkan pada 13
Ramadhan, sedangkan Al Qur’an diturunkan pada 24 Ramadhan (HR. Ahmad)
Penghancuran dan penguasaan kota ‘Asqalan yang merupakan pintu
masuk menuju kota Al Quds, yang dilakukan oleh Shalahuddin Al Ayyubi pun
terjadi di bulan Ramadhan.
Pada bulan suci ini juga, tentara Mesir (Hal-27) mampu menembus
terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan
tentara Israel. Begitu pula tentara Suriah yang
mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel.
Banyak kisah heroik yang perlu kita baca dan memacu semangat juang
kita di bulan Ramadhan.
2.
Membaca
Al Qur’an dan Qiyamullail
Para Sahabat Rasulullah yang mulia itu, adalah orang-orang yang
paling mengetahui keutamaan dan keistimewaan Ramadhan. Dan dengan pengetahuan
itu mereka bermujahadah meningkatkan ibadah mereka di bulan ini. Mereka
menghidupkan malamnya untuk qiyamullail dan membaca Al Qur’an. Mereka saling berlomba
untuk menyantuni dan membahagiakan
orang-orang fakir dan miskin dengan
sedekah-sedekah mereka. Mereka menyediakan makanan bagi orang-orang berpuasa
untuk berbuka. Mereka memaksimalkan bulan itu untuk menambah ketaatan mereka
kepada Allah. Dan mereka bahkan turut berperang melawan musuh-musuh Allah untuk
meninggikan kalimat-kalimat-Nya diatas muka bumi ini. Mudah-mudahan dengan
mengenali mereka dengan membaca sejarah hidup mereka akan menambah semangat
kita dalam memaksimalkan Ramadhan kali ini.
3.
Mentadabburi
dan Menambah Hapalan Al Qur’an
Ramadhan adalah bulannya Al Qur’an. Segala ibadah yang terkait
dengan Al Qur’an, menjadi sangat istimewa di bulan ini. Tidak hanya belajar,
tadarus, membaca tafsir, tapi juga menghapalkan ayat-ayatnya. Interaksi kita
dengan Al Qur’an yang cukup intens di bulan ini sebaiknya juga memberi ruang
yang cukup untuk mentadabburi dan menambah hapalan. Karena, kelak penduduk
surga akan ditempatkan di tingkat yang paling tinggi sesuai dengan hapalannya
dari Al Qur’an. Rasulullah SAW bersabda,
“Bacalah dan naiklah ke surga. Dan bacalah Al
Qur’an dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di
dunia. Tempat tinggalmu di surga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau
baca.”
4.
Menelaaah
Hadist-Hadist Rasulullah
Hadist Rasulullah SAW adalah pedoman kedua hidup kita setelah Al
Qur’an. Hadist-hadistlah yang menjelaskan hal-hal yang bersifat tekhnis dan
aplikatif. Semangat kita untuk berislam lebih baik, tentu tidak bisa tanpa panduan
hadist Rasulullah SAW. Karena (Hal-28) itu, demi meraih prestasi Ramadhan yang
maksimal, arungilah hari-harinya dengan petunjuk dan kaidah yang telah
dijelaskan Rasulullah SAW dalam sabda-sabdanya.
5.
Mendalami
Kembali Persoalan-Persoalan Ramadhan dengan Banyak Membaca Buku
Persoalan Ramadhan adalah persoalan yang luas. Banyak hal harus
kita ketahui dan pahami. Karena itu, kita perlu untuk terus membaca dan belajar
agar pengetahuan kita semakin baik, sebab pengetahuan kita yang baik tentang
Ramadhan, pasti akan menambah kualitas amal ibadah kita.
6.
Menentukan
Perbuatan-Perbuatan Buruk yang Akan Kita Hapuskan
Ramadhan adalah momentum reformasi diri. Di sini, kita memiliki
tekad dan semangat yang kuat untuk menahan diri dari kebiasaan atau perilaku
buruk, yang mungkin sering kita lakukan di luar bulan ini. Tentu tidak mudah
membersihkan diri dari lumuran karat dosa dan kesalahan dari sebelas bulan
hanya dalam beberapa hari. Karena itu, tentukan satu atau dua hal saja dari
kebiasaan buruk itu, yang benar-benar akan kita hapus dari diri kita, agar
langkah kita menatap Ramadhan berikutnya terasa lebih ringan.
7.
Menentukan
Amal-Amal Baik yang Akan Kita Lakukan Secara Terus-Menerus
Di bulan Ramadhan, juga ada
semangat menambah amal, semua orang saling berlomba. Hanya saja, semangat itu
kadang tidak bertahan lama. Karena itu, kita perlu menentukan satu atau dua
saja, amalan yang kita niatkan untuk dilakukan terus menerus pasca Ramadhan.
Pilihlah diantaranya. Mungkin tilawah Al Qur’an, Dzikir, atau shalat malam.
Semoga hal itu akan menjadi kebiasaan kita, atau akan menjadi amal unggulan
yang membuat kita istimewa di sisi Allah SWT. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar