Jumat, 23 Agustus 2024

Sang Inspirator

Sang Inspirator 

Oleh Hepi Andi Bastoni

Sang Inspirator
Sang Inspirator


Natsir. Siapa yang tak kenal? Di tengah gelora kaumnya yang muda, Natsir bergabung dan mengetuai Kepanduan JIB (Jong Islamieten Bond) Cabang Bandung. Organisasi ini belakangan menjadi salah satu komponen sukses mencetuskan ikrar Sumpah Pemuda.

Natsir muda menjadi murid intelektual ulama terkemuka A Hassan dan politisi kawakan Haji Agussalim. Setelah lewat masa perjuangan panjang di jalur politik, Natsir melahirkan Dewan Dakwah. Natsir sukses menjadi inspirator, membina dai-dai muda, mengirimkannya ke segenap pelosok, memberikan suluh tuk menerangi nusantara dengan cahaya Islam.

Natsir seorang nasionalis sejati, siapa mengingkari.

Ketika politik pecah belah Belanda mampu menjadikan negeri ini bak boneka, sebagai politisi, Natsir tampil ke muka. Mosi integralnya pun menyelamatkan Nusantara. Seruan itu menjadi pijakan menyelamatkan Indonesia Raya, yang diyakini mengokohkan peta negeri ini menjadi bentangan kesatuan berbingkai NKRI.

Natsir seorang demokrat penegak syariat, siapa hendak mendebat

Polemik Natsir dengan Bung Karno di Majelis Konstituante untuk merumuskan dasar negara, begitu nyata. Partai Masyumi dipaksa bubar, pun karena berkehendak memperjuangkan syariat sebagai dasar negara.

Perjuangan ini seharusnya inspirasi yang patut digali, ditelusuri dan diikuti. Penegakan syariat Islam melalui piagam Jakarta tak sekalipun surut diperjuangkan meski akhirnya perlemen dibekukan, Masyumi yang dipimpinnya dikubur hidup-hidup untuk dipendam di dasar tergelap sejarah.

Baca Juga: Profesional

Natsir Ulama Pemikir, siapa mungkir

Lewat DDII yang dipeloporinya, Natsir sukses membina kader dakwah hingga ke pelosok daerah. Begitu banyak ‘Natsir Muda’ yang telah menyerap pemikirannya, meniti jalan dakwahnya, menyelaraskan langkah menuju cita-citanya.

Natsir seorang Pahlawan, semua akan menganggapnya demikian

Pahlawan di dalam dan di luar negeri. Ia turut membantu pemerintah memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia pasca konfrontasi ‘Ganyang Malaysia’.

Natsir memang sang inspirator


Majalah Sabiliku Bangkit Edisi 1/TH 01/Sya’ban 1435 H/ Juni2014. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar