Bahagia Bersama Ramadhan : Bahagia saat menyambut
hadirnya
bulan Ramadhan
Oleh: Abu
Ahmad
![]() |
| Bahagia Bersama Ramadhan, Bahagia Menyambut Ramadhan |
Sesuatu yang dinanti-nanti pasti akan memberikan kebahagiaan, sebagaimana sesuatu yang akan memberikan kebahagiaan pasti senantiasa dinantikan kehadirannya. Seorang suami istri misalnya, yang telah lama menikah dan belum dikaruniai anak, lalu berkeinginan mempunyai anak, pasti selalu menantikan hadirnya sang buah hati.
Lalu setelah hadir di tengah-tengah mereka pasti
keduanya merasa bahagia tiada terkira. Namun jika anak yang akan memberikan
kebahagiaan itu belum hadir, maka mereka akan selalu dan terus menantinya,
sambil berharap hadirnya si buah hati di tengah mereka.
Begitu pula dengan bulan Ramadhan, bulan yang selalu dinanti-nanti oleh setiap hamba kehadirannya, karena ada kebahagiaan yang terdapat di dalamnya saat hadir di tengah-tengah mereka. Dan karena di dalamnya terdapat nilai yang akan memberikan kebahagiaan dan ketenteraman maka ia akan senantiasa dinanti-nantikan sepanjang tahunnya.
Begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW saat menanti hadirnya bulan yang penuh berkah. Dua bulan sebelumnya beliau sudah memohon kepada Allah SWT agar dipanjangkan usianya sehingga dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Begitu pula para sahabat, mereka selalu antusias dan bersemangat dalam menanti hadirnya bulan Ramadhan.
Baca Juga: Warna-WarniKeluarga Menyambut Bulan Puasa
Sebagaimana para tabiin, tabi tabiin dan para salafussalih; mereka tidak pernah
lupa dan selalu menantikan hadirnya bulan Ramadhan, bahkan dalam suatu riwayat
disebutkan bahwa hidup mereka dalam setahun dibagi pada dua bahagian; periode
pasca Ramadhan dengan memohon kepada Allah SWT agar diterima segala amal ibadah
mereka dan periode sebelum Ramadhan (6 bulan sebelumnya), agar kembali
diperkenankan Allah SWT untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan pada masa yang
akan datang.
Bahagia menyambut hadirnya
bulan Ramadhan adalah suatu keniscayaan, karena dengan itu ia akan
mempersiapkan diri untuk menyambutnya; baik secara fisik, mental dan spiritual,
harta dan lain sebagainya, sebagaimana dapat memberikan semangat untuk mengisi
aktivitas dan ibadah Ramadhan secara maksimal dan optimal.
Bahagia menyambut bulan
Ramadhan merupakan sunnah dan bagian yang tidak boleh terpisahkan bagi umat
Islam, karena hal tersebut berarti mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT
anugerahkan kepadanya; Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk meraih dan
menggapai berbagai nikmat, pahala dan janji-janji yang telah disediakan oleh
Allah SWT dan Rasul-Nya. Seperti nabi SAW selalu mengingatkan dalam sabdanya:
“Shalat
lima waktu, dan jumat ke jumat lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan lainnya akan
menggugurkan dosa antara keduanya selama menjauhi dosa besar”.
(HR. Muslim)
Dalam hadits lain
disebutkan:
“Barangsiapa
yang bergembira datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh
api neraka”.
(HR. An-Nasa’i)
Dan pada hadits lain juga
disebutkan:
“Seandainya
umatku tahu keutamaan bulan puasa, tentu mereka akan meminta supaya bulan yang
ada dijadikan puasa selamanya…”
(HR. Ibnu Majah)
Rasulullah saw selain mengucapkan doa ketika memasuki bulan Rajab seperti yang termaktub di atas, menjelang Ramadhan tiba beliau juga menyampaikan basyarah (kabar gembira) sekaligus pengarahan dan motivasi kepada para sahabatnya terkait dengan bulan Ramadhan.
Baca Juga: I’tikafPertama Adik
Seperti yang diriwayatkan oleh Sayyid bin Thawus dan Syeikh
Shaduq, dengan sanad dari Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab ra, dia berkata:
bahwa Rasulullah saw pada suatu hari menjelang bulan Ramadhan tiba berpidato di
hadapan kami:
“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah SWT dengan membawa berkah rahmat dan magfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah SWT. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama.
Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan
ketika kamu diundang menjadi tamu Allah SWT dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan
ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amal mu diterima dan
doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah SWT Rabbmu dengan niat yang tulus
dan hati yang suci agar Allah SWT membimbingmu untuk melakukan shiyam (puasa)
dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah SWT di
bulan yang agung ini.
Kenanglah dengan rasa lapar dan haus-mu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraan-mu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.
Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatim-mu.
Bertobatlah kepada Allah SWT dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk
berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika
Allah SWT memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka
ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan
mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amal-mu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah SWT bersumpah
dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang
shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari
manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin (Tuhan semesta alam).
Baca Juga: I’tikafBersama Mualaf
Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah SWT nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
(Sahabat-sahabat
lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”
Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan
sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan se teguk
air.”
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaqnya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathal mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah SWT akan meringankan pemeriksaan-nya di hari kiamat.
Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah SWT akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah SWT akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahim) di bulan ini, Allah
SWT akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah SWT akan memutuskan
rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah SWT akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu, baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain.
Barangsiapa
memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah SWT akan memberatkan
timbangannya pada hari ketika timbangan menjadi ringan. Barangsiapa di bulan
ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatamkan Al-Quran
pada bulan-bulan yang lain.
Baca Juga: Maafkan Kami, RamadhanJika Ibadah Kami Sangat Jauh dari Mereka
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkan nya kembali bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan kembali bagimu.
Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah
menguasai dirimu kembali. Amirul mukminin berkata: “Aku berdiri dan berkata:
“Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal
Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang
diharamkan Allah SWT”.
Wahai
manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi
penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik
dari seribu bulan; bulan yang Allah SWT telah menjadikan puasanya suatu fardhu,
dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu (sunnah).”
“Barangsiapa
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya,
sama lah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang
lain.”
“Ramadhan
itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan
itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah SWT
memberikan rezki kepada mukmin di dalamnya.
Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikit pun berkurang
.” Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabda lah Rasulullah saw, “Allah SWT memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau se teguk air, atau se hirup susu.”
Baca Juga: Maafkan Kami, Jika BelumBanyak Berbagi
Dan barangsiapa
yang memberikan rasa kenyang kepada orang yang berpuasa, maka Allah SWT akan
memberinya minuman dari kolam ku sehingga dia tidak akan haus selamanya sampai
masuk surga.
Dialah
bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan
dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya niscaya Allah SWT
akan mengampuni dosa-dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”
Oleh karena itu perbanyaklah dengan empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat membutuhkannya;
Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan mohon ampun kepada-Nya; sedangkan
dua perkara yang kamu sangat membutuhkannya ialah memohon surga dan
perlindungan dari neraka.
Barangsiapa
memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah SWT memberi minum
kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus
lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.”
(HR. Ibnu
Huzaimah)
Duhai
bulan Ramadhan yang penuh berkah
Kuingin
selalu hidup bersamamu
Merentas
jalan menuju Ridha Allah
Menggapai
bahagia sepanjang hidupku
Agenda
Harian menuju bahagia di bulan Ramadhan
Maksud dari agenda harian
ini adalah kiat efektif bagi kaum muslimin dalam memanfaatkan waktu sebaik
mungkin pada saat melewati hari-hari di bulan Ramadhan dengan menunaikan
ketaatan dan ibadah atau aktivitas lain untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
berharap ganjaran dan pahala dari-Nya.
Baca Juga: Seperti Apa Ramadhan Kita Ini ?
Bahwa satu hari dalam
bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas dan peluang yang sangat berharga untuk
mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai bentuk ketaatan dan ibadah, mulai
dari terbit fajar hingga selesai makan sahur di sepertiga akhir malam, dengan
harapan semua itu menjadi sarana dalam menggapai bahagia di dunia dan di
akhirat .
1. Agenda
Setelah Terbit Fajar
a. Menjawab seruan azan
untuk shalat subuh
الَّلهُمَّ
رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ
وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
“
“Ya
Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah
dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan
bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan”.
(Ditashih
oleh Al-Albani)
b. Menunaikan shalat
sunnah fajar di rumah dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
“Dua
rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”.
(HR. Muslim)
“Nabi saw pada dua rakaat
sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.
c. Menunaikan shalat subuh
berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki
Rasulullah saw bersabda:
“Sekiranya
manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan
mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh”
(HR. Muttafaqun
alaih)
“Berikanlah kabar gembira
kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada
hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)
Baca Juga: Maafkan Kami Ramadhan
d. Menyibukkan diri dengan
doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat
Rasulullah saw bersabda:
“Doa
antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak”
(Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)
e. Duduk di masjid bagi
laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi
Dalam hadits nabi
disebutkan:
“Nabi saw
jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang
ke kuning-kuningan”.
(HR. Muslim)
Agenda
prioritas
1.
Membaca Al-Quran
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya
waktu fajar itu disaksikan (malaikat).”
(QS. Al-Isra
: 78)
Dan memiliki komitmen sesuai
kemamampuannya dengan selalu:
- Membaca ½ hizb dari
Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari
Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah
lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
2. Agenda setelah
keluar dari masjid atau mushalla
a. Menunaikan shalat Dhuha
walau hanya dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
“Setiap
ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika
matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah,
menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang
ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah,
tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan
rintangan dari jalan adalah sedekah”.
(HR. Bukhari
dan Muslim)
b. Berangkat kerja atau
belajar dengan berharap karena Allah
Rasulullah saw bersabda:
“Tidaklah
seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri,
dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”
(HR. Bukhari)
Dalam hadits lainnya nabi
juga bersabda:
“Barangsiapa
yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju surga”
(HR. Muslim)
d. Menyibukkan diri dengan
dzikir sepanjang hari
Allah berfirman :
“Ketahuilah
dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (QS. Ra’ad :
28)
Rasulullah saw bersabda:
“Sebaik-baik
perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari
berdzikir kepada Allah.”
(HR. Thabrani
dan Ibnu Hibban)
3. Agenda saat shalat
Zhuhur
a. Menjawab azan untuk
shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi
laki-laki
b. Menunaikan sunnah
rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur
Baca Juga: 7 Hal Yang Perlu Kita Perhatikan Selama Puasa
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa
yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan
baginya dengannya rumah di surga.”
(HR. Muslim)
4. Agenda saat dan setelah
shalat Ashar
a. Menjawab azan untuk
shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara
berjamaah di masjid
b. Mendengarkan nasihat di
masjid (jika ada)
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa
yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau
mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna.”
(HR. Thabrani
– hasan shahih)
c. Istirahat sejenak
dengan niat yang baik
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya
bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.
Agenda prioritas:
Membaca Al-Quran dan
berkomitmen semampunya dengan:
- Membaca ½ hizb dari
Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari
Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah
sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.
5. Agenda sebelum beduk
Maghrib
a. Memperhatikan urusan
rumah tangga
- melakukan mudzakarah
- Menghafal Al-Quran
b. Mendengarkan ceramah,
nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui
media
c. menyediakan bantuan
atau ifthar di masjid-masjid dan di tempat lainnya
d. Menyibukkan diri dengan
doa
Rasulullah saw bersabda:
“Doa
adalah ibadah”
6. Agenda setelah terbenam
matahari
a. Menjawab azan untuk
shalat Maghrib
b. Melakukan ifthar dengan
rutab (kurma basah/muda), kurma secara ganjil atau seteguk air putih dengan
berharap ganjaran dan mengikuti sunnah diiringi dengan doa
Dalam hadits disebutkan:
Rasulullah saw jika
berbuka selalu membaca: “Telah hilang rasa haus, dan basah tenggorokan dan
ditetapkan ganjaran insya Allah”.
c. Menunaikan shalat
Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)
d. Menunaikan shalat
sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat
e. Berkumpul dengan
keluarga dalam menyantap makanan berbuka diiringi dengan syukur atas sempurnanya
puasa satu hari penuh
f. Membaca dzikir sore
g. Mempersiapkan diri
untuk shalat Isya dan sunnah tarawih dengan berwudhu dan wangi-wangian
(khususnya bagi laki-laki) lalu melangkahkan kaki menuju masjid
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa
yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah
Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka
langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat
derajatnya.”
(HR. Muslim)
Baca Juga: Untuk KesempurnaanI’tikaf
7. Agenda pada waktu
shalat Isya
a. Menjawab azan untuk
shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid
b. Menunaikan shalat
sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat
c. Menunaikan shalat
tarawih secara berjamaah secara sempurna di dalam masjid
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya
bagi siapa yang shalat bersama imam hingga selesai maka ditulis baginya seperti
melakukan shalat qiyam lail”.
(HR. Ahlu sunan)
d. Duduk bersama
keluarga/melakukan silaturahim
e. Mendengarkan ceramah,
nasihat dan untaian hikmah di Masjid
f. Dakwah melalui media
atau lainnya
g. Melakukan mudzakarah
h. Menghafal Al-Quran
Agenda
prioritas
Membaca Al-Quran dengan
berkomitmen sesuai dengan kemampuannya dengan:
- Membaca ½ hizb dari
Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari
Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah
sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
8. Agenda pada sepertiga
malam akhir
a. Menunaikan shalat
tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya, dan
melakukan shalat secara berjamaah pada 10 malam terakhir
b. Menunaikan shalat witir
jika belum menunaikannya secara berjamaah
c. Makan sahur dengan niat
beribadah karena Allah dan menunaikan sunnah
Rasulullah saw bersabda:
“Makan
sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada berkah nya”.
(HR. Muttafaqun
alaih)
d. Duduk untuk berdoa dan
memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya
Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam
terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku
kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan
barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”.
(HR. Bukhari Muslim)
Ingatlah
selalu:
Mengiringi niat yang baik
saat melakukan setiap pekerjaan di sepanjang hari pada bulan Ramadhan
Pasted from
<http://www.al-ikhwan.net/bahagia-bersama-ramadhan-2-bahagia-saat-menyambut-hadirnya-bulan-ramadhan-3821/>
Diedit seperlunya untuk
Era Ruhiyah.
Baca Juga: Satu PersatuImpian Terwujud
Berikut
adalah tabel yang merangkum agenda harian menuju bahagia di bulan Ramadhan:
|
Waktu |
Agenda |
Keterangan |
|
Setelah
Terbit Fajar |
Menjawab
seruan azan Subuh |
Membaca
doa setelah azan |
|
Shalat
sunnah fajar 2 rakaat |
Lebih
baik dari dunia dan isinya (HR. Muslim) |
|
|
Shalat
Subuh berjamaah |
Dianjurkan
bagi laki-laki |
|
|
Dzikir,
doa, dan tilawah Al-Quran |
Hingga
waktu iqamat shalat |
|
|
Membaca
Al-Quran |
½ hizb
untuk khatam 1x, 1 hizb untuk khatam 2x, lebih banyak lebih baik |
|
|
Setelah
Keluar dari Masjid |
Shalat
Dhuha |
Minimal
2 rakaat |
|
Berangkat
kerja/belajar |
Dengan
niat ibadah |
|
|
Dzikir
sepanjang hari |
Menenangkan
hati (QS. Ra’ad: 28) |
|
|
Saat
Shalat Zhuhur |
Menjawab
azan Zhuhur |
Lalu
shalat berjamaah |
|
Shalat
sunnah rawatib |
4
rakaat sebelum, 2 rakaat setelah |
|
|
Saat
dan Setelah Ashar |
Menjawab
azan dan shalat berjamaah |
Di
masjid bagi laki-laki |
|
Mendengarkan
nasihat (jika ada) |
Seperti
kajian atau ceramah |
|
|
Istirahat
dengan niat baik |
Memulihkan
energi |
|
|
Membaca
Al-Quran |
Sesuai
kemampuan |
|
|
Sebelum
Beduk Maghrib |
Memperhatikan
urusan rumah tangga |
Mudzakarah,
menghafal Al-Quran |
|
Mendengarkan
ceramah |
Melalui
media atau masjid |
|
|
Menyediakan
bantuan ifthar |
Di
masjid atau tempat lain |
|
|
Berdoa |
Waktu
mustajab |
|
|
Setelah
Terbenam Matahari |
Menjawab
azan Maghrib |
Lalu
berbuka dengan kurma atau air |
|
Shalat
Maghrib berjamaah |
Di
masjid bagi laki-laki |
|
|
Shalat
sunnah rawatib |
2
rakaat setelah Maghrib |
|
|
Berkumpul
dengan keluarga |
Bersyukur
atas puasa sehari penuh |
|
|
Membaca
dzikir sore |
Sesuai
sunnah Rasulullah |
|
|
Persiapan
shalat Isya & Tarawih |
Berwudhu,
memakai wewangian (laki-laki) |
|
|
Saat
Shalat Isya |
Menjawab
azan dan shalat berjamaah |
Di
masjid bagi laki-laki |
|
Shalat
sunnah rawatib |
2
rakaat setelah Isya |
|
|
Shalat
Tarawih berjamaah |
Sebaiknya
disempurnakan hingga selesai |
|
|
Silaturahim
dengan keluarga |
Menguatkan
hubungan kekeluargaan |
|
|
Mendengarkan
ceramah/nasihat |
Bisa
di masjid atau melalui media |
|
|
Dakwah
melalui media |
Menyebarkan
kebaikan |
|
|
Mudzakarah
dan menghafal Al-Quran |
Menguatkan
pemahaman agama |
|
|
Sepertiga
Malam Terakhir |
Shalat
Tahajud |
Waktu
terbaik untuk berdoa |
|
Memperbanyak
doa dan istighfar |
Waktu
mustajab |
|
|
Sahur
dengan niat puasa |
Mengikuti
sunnah Rasulullah |
Tabel
ini membantu menyusun waktu secara optimal agar Ramadhan lebih bermakna. Semoga bermanfaat! 😊

Tidak ada komentar:
Posting Komentar