Tahan Lidahmu ...!!
(Hal
86) “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya
melainkan terdapat malaikat pengawas yang selalu hadir mencatatnya.”
(QS
Qaaf: 18)
Salah satu yang
diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk dihindari selama puasa adalah
mengeluarkan kata-kata buruk selama berpuasa. Menjaga lidah dan disiplin untuk
tidak mengatakan kata-kata buruk adalah jaminan diterimanya puasa seseorang.
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa
yang tidak meninggalkan perkataan palsu atau kata-kata bohong dan
mengamalkannya atau masa bodoh dengannya, (Hal 87) maka tidak ada
gunanya dia berpuasa meninggalkan makan dan minumnya.”
(HR Bukhari)
Puasa
menjadi sia-sia dengan lidah yang tidak terkontrol. Puasa menjadi tidak berguna
tanpa mempuasakan lidah. Oleh karenanya, anda dan kita semua harus mampu
menaklukkan syahwat lidah selama ramadhan, agar menjadi karakter kita di luar
ramadhan.
Baca Juga: Keberkahan Bernama Ramadhan Itu Telah Tiba
Lidah
adalah anggota tubuh yang sangat rentan dan mudah mendatangkan dosa dan
maksiat. Kontrol terhadap lidah untuk tidak terjatuh pada maksiat dan dosa
adalah tanda iman dan ketakwaan seseorang menahan lidahnya dari ucapan dan
kata-kata yang sia-sia makin baik pula agamanya. Rasulullah SAW bersabda:
“Tanda
baiknya Islam seseorang adalah dia mampu meninggalkan perkara sia-sia.”
(HR
Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Dalam
hadits lain Rasulullah SAW bersabda:
“Muslim
terbaik adalah bila orang lain selamat dari lidah dan tangannya.”
(HR
Bukhari Muslim)
Puasa
adalah ibadah yang mendisiplinkan lidah untuk mengatakan sesuatu yang tidak
bermanfaat. Puasa mengajarkan lidah untuk tetap dan konsistem membicarakan
hal-hal baik. Bila tidak mampu, maka diam adalah solusi untuk menjaga lidah.
Bahkan berkata baik atau diam bagian dari kualitas iman seseorang. Rasulullah
SAW bersabda:
“Siapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam.”
(HR
Bukhari Muslim)
Puasa,
dzikir dan banyak membaca Al Quran pada bulan Ramadhan adalah aktivitas
ubudiyah lain yang sangat efektif untuk (Hal 88) menjaga lidah untuk
tidak mengatakan yang buruk dan kebohongan. Membasahi lidah dengan dzikir dan
membaca Al Quran adalah solusi untuk selamat dari bahaya lidah.
Saudaraku
...
Mengapa lidah begitu penting untuk dijaga dan dikendalikan agar tidak terjatuh pada dosa? Karena penyakit lidah adalah penyakit yang sangat sensitif dan rentan menimpa siapa saja, tidak pandang bulu, apakah ia orang awam atau para ulama, para mubaligh, para dai dan sebagainya.
Baca Juga: Ramadhan Bulan Hidayah dan Ibadah
Oleh karenanya Rasulullah SAW
memberikan jaminan surga bagi mereka yang mampu menjaga lidah dan kemaluannya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa
yang dapat menjamin menjaga lidah dan kemaluannya, maka aku jaminkan surga
baginya.”
(HR
Bukhari Muslim)
Saudaraku
...
Pastikan anda telah belajar banyak dari ayat dan hadits-hadits di atas, agar diri dan karakter anda telah berubah setelah membaca pelajaran ini. Jadilah orang yang bila berbicara terkontrol dan bila bersikap terukur.
Sumber:
buku Tarbiyah Ramadhan. 30 Materi Karakter Muttaqin. Oleh DR. H. Khairan
Muhammad Arif, M. Ed, Pustaka Ikadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar