Rabu, 07 Mei 2025

Baitu Da’wah: Dari Rumah Biasa Menuju Generasi Luar Biasa

  

Baitu-d Da’wah 

KH Rahmat Abdullah  

Baitu Da’wah: Dari Rumah Biasa Menuju Generasi Luar Biasa
Baitu Da’wah: Dari Rumah Biasa Menuju Generasi Luar Biasa 

(Hal 20) suatu malam menjelang fajar, dalam inspeksi rutinnya, Khalifah II Umar bin Khattab mendengar dialog yang menarik antara seorang ibu dengan gadis kencurnya.

”Cepatlah bangun! Perah susu kambing kita dan campurkan dengan air sebelum orang bangun dan melihat kerja kita.” ”Bu, saya tidak berani, ada yang selalu melihat gerak-gerik kita.” ”Siapa sih, sepagi ini mengintai kita.” ” Bu, Allah tak pernah lepas memperhatikan kita.”

Khalifah kembali dengan satu tekad yang esok dilaksanakannya, melamar sang gadis untuk puteranya yang bernama ’Ashim bin Umar. Kelak dari pernikahan ini lahir seorang cucu: Umar bin Abdul Aziz, Khalifah kelima.

Kamis, 01 Mei 2025

Luruskan Niat Rapatkan Barisan


Luruskan Niat Rapatkan Barisan
Luruskan Niat Rapatkan Barisan 


(Hal-05) Mungkin, kita pernah sangat berharap kepada Allah untuk memperoleh sesuatu, tapi pinta itu tak kunjung dikabulkan. Sebaliknya, mungkin kita sering dikaruniai Allah berbagai nikmat, tanpa pernah sedetakpun terbersit di hati kita. Hidup memang penuh misteri. Karenanya, seringkali manusia salah dalam menilai sebuah peristiwa. Apa yang manis dan indah tak jarang justru mendatangkan malapetaka. Namun, sebuah peristiwa pahit dan berat, tak sedikit yang menjadi pintu bahagia.

Sebab itulah, Allah melarang kita melihat segala sesuatu dari bungkus luarnya saja.

”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

(QS. Al Baqarah: 216)

Senin, 28 April 2025

Bersiap Menghadapi Kemungkinan Terpahit

  


H. Muhammad Ihsan Tanjung

Anggota MPP Partai Keadilan

 

Bersiap Menghadapi Kemungkinan Terpahit
Bersiap Menghadapi Kemungkinan Terpahit

(Hal 16) Pilar apa saja yang harus dimiliki oleh gerakan dakwah setelah memasuki era politik?

Kita harus melihat pada sirah Nabi. Kalau kita lihat, para sahabat baru memasuki political environment atau keterlibatan politik itu pada fase Madaniyah. Terbukti dengan terbentuknya masyarakat Madani di Madinah. 

Saat itu, kaum Muslimin bukan saja secara jumlah mayoritas, tapi mereka secara kualitatif memegang kendali berbagai aspek kehidupan. Termasuk aspek sosial politik, hukum, ekonomi, yang berarti praktis mereka yang mengendalikan perjalanan hidup masyarakat tersebut.

Senin, 21 April 2025

Menatap Masa Depan Dakwah Setelah Pemilu

 

Menatap Masa Depan Dakwah Setelah Pemilu
Menatap Masa Depan Dakwah Setelah Pemilu

(Hal 15) Pemilihan Umum telah berlalu dengan segala kenangan manis dan pahit, getir dan indahnya. Tinggal catatan amal dan jihad tersimpan setara dengan ikhlas dan takwa yang menjiwainya. Setiap kita seharusnya mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan dan Ikhlas menerima perolehan suara seutuhnya. Tidak ada kamus kalah dalam perjuangan dakwah Islamiyah. Karena pada hakikatnya dakwah ini milik Allah, dan bagi Allah tak ada kata kalah. Firman Allah:

”Dan Allah unggul dalam urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”

(QS Yusuf: 21)

Senin, 14 April 2025

Bercermin Kepada Salafusshalih

  

Bercermin Kepada Salafusshalih

 

Bercermin Kepada Salafusshalih
Bercermin Kepada Salafusshalih

(Hal 13) Mereka Menjaga Niat

Sahabat-sahabat Rasulullah adalah generasi terbaik ummat ini. Mereka terus belajar dari Rasulullah apa-apa saja yang harus dikerjakan dan apa saja yang mesti ditinggalkan. Soal menjaga lurusnya niat di dalam hidup dan perjuangan mereka, tak bosan-bosan para sahabat itu berguru kepada Rasulullah. Seperti dikisahkan oleh Umamah radhiallahu ’anhu, ada seorang laki-laki yang menemui Rasulullah dan bertanya,

”Wahai Rasulullah apakah pendapat engkau tentang seseorang yang berperang dengan tujuan mencari pahala dan popularitas diri. Kelak, apa yang akan ia dapat di akhirat?” Rasulullah menjawab,”Dia tidak mendapatkan apa-apa.” Orang itu mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali. Tetapi Rasulullah tetap menjawabnya,”Ia tidak menerima apa-apa!” kemudian beliau bersabda,”Sesusungguhnya Allah tidak menerima sesuatu amal perbuatan, kecuali yang murni dan yang mengharap ridha-Nya.”

(HR Abu Dawud dan Nasa’i)

Senin, 07 April 2025

Ketika Ruh Berjamaah Pudar

  

Ketika Ruh Berjamaah Pudar

Ketika Ruh Berjamaah Pudar
Ketika Ruh Berjamaah Pudar

 

(Hal 11) Pemuda itu menemui kematiannya di tangan mujahidin, sebagaimana analisa pihak harakah sebelumnya. Semoga Allah menerima amalnya, sesuai dengan niatnya.

Gerakan dakwah di Mesir pada penghujung abad ketiga belas hijriah mencapai puncak kejayaannya. Dakwah menembus segenap lapisan masyarakat bak kapal laut membelah lautan. Dengan tenang ia melaju, diiringi tiupan angin segar. Suara dakwah menggema dan terdengar hampir disetiap penjuru, menembus berbagai masalah, baik menyangkut masalah nasional maupun internasional.

Selasa, 01 April 2025

Nurani

  

Nurani

 

Nurani
Nurani

(Hal-04) Jakarta, 1 Mei 1999

Ada kenangan unik yang tersisa dari pemilu. Setidaknya bagi saya. Bukan soal penghitungan suara yang banyak di tuding curang. Bukan pula soal nasib partai-partai yang mungkin tak dapat lagi ikut pemilu. Saya tertarik dengan ramainya orang bicara soal nurani, pada hari-hari menjelang pencoblosan. Dalam tajuknya, Republika menulis,

”Hari ini kita melaksanakan Pemilihan Umum. Ucapkanlah Bismillahirrahmanirrahim sebelum Anda menusuk. Pilihlah partai sesuai hati nurani Anda sebagai seorang Muslim.”