Nama yang Terlupakan
(Hal-38) Kejadiannya berawal Ketika saya mau mudik. Saat itu kebetulan satu bus dengan kakak Tingkat di kampus. Wajah beliau begitu familiar. Beliau sering mengisi kegiatan keputrian di salah satu organisasi di kampus. Saya dan si mbak ini memang jarang mengobrol. Hanya saling sapa saat berpapasan di kampus.
Di dalam bus saya duduk di sebelahnya. Kebetulan kami juga satu propinsi, tetapi beda kota. Perjalanan kami penuh dengan obrolan ringan. Seputar kegiatan kampus dan keluarga. Sebenarnya, saya lupa nama beliau, tetapi saya malu bertanya ulang siapa Namanya. Masa nggak ingat sih sama nama kakak tingkat? Obrolan kita pun terus berjalan seiring konsentrasi saya mengingat namanya.