Peradaban Para Pembelajar
Oleh M Anis Matta
Akal-akal besar itu selalu mampu mengunyah semua
masalah zamannya. Tak jarang bahkan akal mereka menembus dinding waktu zaman
mereka, dan merengkuh semua masalah yang terjadi berpuluh bahkan beratus tahun
sesudah mereka pergi. Bukan karena ilmu yang datang bagai embun pagi yang
diteteskan di atas daun otak mereka maka mereka tahu semuanya. Bukan, mereka
mengunyah semua masalah zaman mereka melalui upaya memahami yang tidak pernah
berhenti. Maka mereka selalu sanggup merespon semua masalah yang muncul di
zaman mereka.
Mereka bukan orang yang tahu segala hal. Tapi mereka adalah pembelajar yang konstan yang selamanya dipicu oleh rasa ingin tahu yang tak habis-habis. Maka realitas menyediakan tantangan. Dan mereka memberikan solusi. Qur’an dan hadist sebagai sumber utama Islam dijaga Allah sepanjang zaman melalui akal-akal besar itu. Al Qur’an dikumpulkan di zaman Abu bakar lalu ditulis secara formal di zaman Utsman dan dijadikan sebagai standar bacaan serta digandakan dalam lima mushaf. Ini yang kemudian dikenal sebagai mushaf utsmani. Dengan begitu kemurnian Al Qur’an terjaga dari semua bentuk penyimpangan sepanjang masa. Selamanya.