Nurani
(Hal-04) Jakarta, 1 Mei 1999
Ada kenangan unik yang
tersisa dari pemilu. Setidaknya bagi saya. Bukan soal penghitungan suara yang
banyak di tuding curang. Bukan pula soal nasib partai-partai yang mungkin tak
dapat lagi ikut pemilu. Saya tertarik dengan ramainya orang bicara soal nurani,
pada hari-hari menjelang pencoblosan. Dalam tajuknya, Republika menulis,
”Hari ini kita melaksanakan Pemilihan Umum. Ucapkanlah Bismillahirrahmanirrahim sebelum Anda menusuk. Pilihlah partai sesuai hati nurani Anda sebagai seorang Muslim.”