I’tikaf Pertama Adik
(Hal-46) waktu
itu sepuluh terakhir di bulan Ramadhan. Saya dan teman-teman biasanya janjian
untuk beri’tikaf bersama di salah satu masjid terbesar di Jakarta. Tapi, saat
hendak berangkat, adik perempuan saya waktu itu baru duduk di bangku SMP minta
ikut i’tikaf. Atas izin ibu, akhirnya kami berangkat berdua.
Masjid waktu itu cukup ramai, apalagi ini malam ke 21. Setelah berwudhu, kami naik ke lantai dua, tempat khusus perempuan untuk beri’tikaf. Setelah shalat tarawih berjamaah, kami bergantian tilawah Al Qur’an.
Sambil mendengarkan kajian, saya menjelaskan sedikit-sedikit tentang makna Ramadhan dan keutamaan I’tikaf. Saya bilang kalau nanti malam, sekitar 2 jam, akan ada shalat Tahajud berjamaah, renungan , dan dilanjutkan dengan sahur.