Pada Dasarnya, Masyarakat Kita Filantropis
Oleh Edi Santoso
|
Pada Dasarnya, Masyarakat Kita Filantropis |
[Hal-30] Dalam dua dekade terakhir, perbincangan
seputar masyarakat sipil di Indonesia terus mengemuka. Terlebih setelah
reformasi bergulir, berbagai organisasi masyarakat sipil (OMS) terus
bermunculan. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) misalnya, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) misalnya, tumbuh dimana-mana. Sebuah fenomena melegakan
sebenarnya, karena keberadaannya akan mengokohkan entitas masyarakat sipil,
terutama terkait hubungannya dengan negara dan pasar dalam sebuah negara
demokratis.
(Hal-31) sayangnya,
pertumbuhan LSM secara kuantitatif tak selalu paralel dengan sisi kualitasnya.
“Banyak sekali LSM saat ini yang didirikan dengan alasan-alasan yang salah,”
ujar Rustam Ibrahim. Pernyataan tokoh yang telah puluhan tahun bergelut dengan
dunia LSM ini nampaknya senada dengan maraknya isu yang mempertanyakan
keberadaan LSM belakangan ini, seperti gugatan keterwakilan, pendanaan, atau
tudingan adanya kepentingan-kepentingan asing di balik program LSM.
Bagaimanakah sebenarnya sekelumit wajah masyarakat sipil indonesia dalam
berbagai wadah seperti LSM? Berikut wawancara Tarbawi dengan Rustam
Ibrahim di kantornya, di Kawasan Kebayoran, Jakarta.