Betapa Sulitnya Orang Miskin Saat Butuh Pengobatan
(Hal-44) Ipa Yuliana, Ibu yang ditolak beberapa Rumah
Sakit saat akan melahirkan.Seperti yang dituturkan Ipa Yuliana Bersama
suaminya, Ulung Arif Giyanto, pada wasilah di rumah kontrakan mereka di Cawang
Baru Tengah, Jakarta Timur. (Hal-45) Di masa awal
pernikahan saya dengan Suami (Ulung Arif Giyanto),
kami sempat merasakan hidup yang cukup baik. Memang sederhana, tetapi tidak
begitu terjepit seperti sekarang. Suami saya mulanya bekerja sebagai sopir di
perusahaan rental mobil. Malah sudah membawa mobil ke berbagai daerah, ke
Semarang, Aceh, Bali dan lain-lainnya. Setelah tiga tahun di tempat itu, suami
pindah kerja sebagai salah satu armada taksi di Jakarta.
Suami bekerja sebagai supir taksi dari tahun 1998 sampai 2003, Ketika
kemudian diberhentikan. Sebabnya, karena sering tidak mencapai target. Mulanya
dia sering dipanggil, ditanyakan kenapa tidak mencapai target. Suami
bilang,”Maaf Pak, siapa yang tidak mau mencapai target, Cuma kalau rejekinya
memang segini, lalu bagaimana.” Suami dikasihkan mobil yang odong-odong, yang
jelek dan selama dua bulan ternyata tidak bisa memperbaiki, akhirnya dikatakan
gugur kondite. Tapi di suratnya disebutkan mengundurkan diri, padahal
diberhentikan.
Saya kasihan, karena kata suami, persaingan di jalan itu berat sekali. Suami sudah berusaha, tapi mungkin itulah salah satu ujian bagi kami. Sebelum diberhentikan, dia berdoa terus di rumah, mudah-mudahan bisa bertahan lama di tempat kerjanya itu. Mudah-mudahan tidak sampai di pecat. Karena dia kan harus menghidupi keluarga, harus menghidupi saya dan dua anak kami. Setelah setahun pernikahan, di tahun 1997, saya melahirkan anak pertama, Andi Cahyadi. Tahun 2003, adiknya, Hesty Octaviani, lahir. Saat suami masih bekerja, biarpun pemasukan pas-pasan tapi masih bisa dicukup-cukupi.